Ini penjelasan Kalaksa BPBD Solsel soal penggunaan dana bencana 2019

id berita solok selatan,berita sumbar,dana

Ini penjelasan Kalaksa BPBD Solsel soal penggunaan dana bencana 2019

Kalaksa BPBD Solok Selatan, Richi Amran. (Antarasumbar/Istimewa)

Bantuan tersebut disalurkan berdasarkan surat dari Wali Nagari Pakan Rabaa Timur tertanggal 12 Desember 2019 kepada Andre Rosiade dan laporan penggunaannya juga ada,
Padang Aro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat menguraikan sumber bantuan dan penggunaan dana bencana alam 2019 yang heboh di media sosial.

"Saat bencana alam pada 2019 ada beberapa sumber bantuan yang masuk baik berupa uang maupun barang dan penggunaannya jelas serta bisa dipertanggungjawabkan," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan, Richi Amran di Padang Aro, Selasa.

Dia menjelaskan, yang pertama yaitu Dana Siap Pakai (DSP) dari BNPB yang diberikan setelah Solok Selatan menetapkan tanggap darurat bencana.

DSP tahap pertama dari BNPB sebesar Rp250 untuk Solok Selatan dan dipergunakan untuk penanganan darurat seperti pembukaan jalan yang tertutup longsor serta dapur umum.

Kemudian Tahap II saat kunjungan Kepala BNPB Doni Munardo sebesar Rp500 juta dipergunakan untuk penahan tebing di Kandang Benih termasuk pembeli nasi pagi bagi warga yang terkena banjir di Kampung tarandam serta pembuatan dapur umum di Talantam.

Selanjutnya bantuan yang dibawa anggota DPR RI Andre Rosiade berupa 1.500 zak semen, uang tunai untuk pembelian peralatan sekolah Rp170 serta Semen seribu zak semen dan dari Angkasa Pura dan lima ton beras untuk Nagari Pakan Rabaa Timur.

"Bantuan tersebut disalurkan berdasarkan surat dari Wali Nagari Pakan Rabaa Timur tertanggal 12 Desember 2019 kepada Andre Rosiade dan laporan penggunaannya juga ada," katanya.

Selanjutnya masih rombongan Andre Rosiade ada bantuan semen 100 zak dari PT Pupuk Pusri dan beras tujuh ton untuk Kecamatan Sangir Batang Hari.

Bantuan dari Pupuk Pusri berbentuk uang Rp100 juta masuk ke rekening penanganan bencana untuk masyarat Sangir Batang Hari dan digunakan untuk pembangunan PLTS serta perbaikan instalasi air minum.

Seterusnya ada Belanja Tak Terduga (BTT) dari BPBD Provinsi Rp350 juta dipergunakan untuk upah pemasangan jembatan beli di Sungai Pangkua.

"Solok Selatan meminjam jembatan beli dari provinsi tetapi anggaran pemasangan dan pengangkutan tidak ada sehingga dimanfaatkan dana BTT tersebut," ujarnya.

Terakhir bantuan dari Baznas Provinsi dalam bentuk uang Rp200 juta dan Rp200 juta lagi dalam bentuk barang tetapi barangnya tidak pernah tiba.

Bantuan Baznas dalam bentuk uang diserahkan ke BPBD dan digunakan oleh untuk penanggulangan darurat seperti pembuatan dapur umum.