Pemkot tambah 'brand' Pariaman kota matahari terbenam Indonesia

id berita pariaman,berita sumbar,matahari

Pemkot tambah 'brand' Pariaman kota matahari terbenam Indonesia

Sejumlah wisatawan di Kota Pariaman, Sumbar sedang swafoto dengan latar pulau Angso Duo dan matahari terbenam. (Antarasumbar/Aadiaat M. S.)

Jadi sekarang Pariaman mau naik level,
Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menambah 'brand' atau citra pariwisata di daerah itu dengan The Sunset City Of Indonesia atau kota matahari terbenam Indonesia.

"Jadi ini untuk melengkapi, The City Of Tabuik (kota Tabuik) tetap," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan citra atau 'brand' pariwisata tersebut penting untuk memancing wisatawan agar datang berkunjung ke daerah itu.

Selama ini, lanjutnya Pariaman dikenal sebagai kota Tabuik yang diibaratkan sebagai baju kemeja putih lengan panjang yang merupakan jati diri kota tersebut.

Lalu, lanjutnya Pemkot Pariaman beberapa tahun lalu juga melengkapinya dengan gerakan Ayo ke Pariaman yang diibaratkan dengan dasi.

"Jadi sekarang Pariaman mau naik level, kalau mau naik level apa kira-kira terkenal agar orang mau datang ke Pariaman, bukan karena Tabuiknya saja," katanya.

Ia mengatakan setelah mencari daya tarik lainnya yang dimiliki Pariaman selain Tabuik yaitu matahari terbenam.

"Karena Pariaman berada di Sumatera Barat, posisi Indonesia paling barat maka kami sepakati mengangkat 'Pariaman The Sunset City Of Indonesia' karena memang ada spot-spot foto yang luar biasa," ujarnya.

Guna mendukung sebagai kota matahari terbanam, lanjutnya Pemkot Pariaman menggelar pertunjukkan kesenian gratis untuk wisatawan yang dilaksanakan di objek wisata di daerah itu setiap Sabtu sore selama 2021.

Sebelumnya Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hari Santosa Sungkari menilai Kota Pariaman, Sumatera Barat berpotensi dikembangkan sebagai wisata 'sunset' atau matahari terbenam.

"Saya bukan orang sini, tapi ketika saya lihat pantai Pariaman menghadap ke barat, kalau ke timur kan 'sunrise' wisatawan belum bangun," kata Hari Santosa Sungkari saat mengunjungi Kota Pariaman.

Ia mengatakan dengan pantai Kota Pariaman menghadap ke barat maka wisatawan dapat menyaksikan matahari terbenam sambil menyantap kuliner yang ada di daerah itu.

Namun, lanjutnya dalam pengemasannya harus ada kesenian yang menonjolkan kearifan lokal dengan pakaian penari yang kontras dengan warna matahari terbenam dan dikemas dengan gaya milenial.