Pengrajin batik Pariaman bentuk koperasi untuk pertama kalinya

id pengrajin batik

Pengrajin batik Pariaman bentuk koperasi untuk pertama kalinya

Seorang pengrajin sedang mengerjakan kain batik di Desa Sungai Kasai di Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumbar. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S)

Pariaman, (ANTARA) - Sebanyak 20 pengrajin batik yang berasal dari dua kelompok usaha membentuk koperasi untuk pertama kalinya yang diberi nama 'Pesona Minang' guna mempermudah dan meringankan biaya membeli bahan baku produksi.

"Akta pendirian dari notarisnya sudah, 2021 ini sudah keluar badan hukum koperasinya dari kementerian," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Selasa.

Dengan adanya koperasi maka tidak saja mempermudah dan meringankan biaya membeli bahan baku, namun juga memiliki usaha lainnya dalam meningkatkan perekonomian mereka.

Selain itu dengan adanya koperasi akan mempermudah pemerintah memberikan bantuan dari dana APBD.

Ia menyampaikan koperasi pengrajin sudah lama terbentuk di Pariaman, namun bidang usahanya baru bordir dan sulaman.

Sedangkan untuk koperasi batik baru pertama kali karena selama ini bidang usaha ini mati suri, dan baru dimulai pembinaan oleh pemerintah setempat pada 2019.

"Setelah berkembang kami dorong pembentukan koperasinya pada 2020," katanya.

Pihaknya juga akan terus menambah jumlah pengrajin batik di Pariaman dengan melaksanakan pelatihan yang tujuannya untuk membentuk sentra batik di Kecamatan Pariaman Selatan.

Setidaknya saat ini ada 60 warga Pariaman Selatan mengikuti pelatihan batik tulis dengan harapan terbentuk 12 kelompok yang nantinya juga mendirikan koperasi.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan membentuk sentra batik di Kecamatan Pariaman Selatan pada 2023.

"Untuk mewujudkannya, saat ini telah ada 20 pengrajin batik yang terdiri dari dua kelompok, sekarang peserta pelatihan batik tulis ada 60 orang," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit usai pembukaan Pendidikan dan Pelatihan 3 in 1 Batik Tulis Angkatan IV di Pariaman.

Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut Pemkot Pariaman telah menjalin kerjasama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Padang untuk melatih 80 warga di daerah itu agar bisa membatik yang pelatihannya dilaksanakan pada 2019.

Dari 80 warga yang mengikuti pelatihan tersebut hanya 20 orang yang bertahan dan membuat dua kelompok usaha yang produknya tidak saja dipasarkan di Sumbar namun juga ke luar provinsi itu, katanya. (*)