Dinkes Solok adakan supervisi Fasyankes untuk vaksinasi COVID-19

id berita solok,berita sumbar,vaksin

Dinkes Solok adakan supervisi Fasyankes untuk vaksinasi COVID-19

Uji coba vaksin COVID-19 Oxford pada manusia beri hasil menjanjikan (Antara/ist)

Fasyankes vaksinasi dibentuk dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan sasaran maka diharapkan masing-masing daerah dapat membuat kebijakan mengatur pelaksanaan sesuai kapasitas pasien,
Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solok, Sumatera Barat bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengadakan surpervisi fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kesmas P2P) dr Pepy Ledy Soffiany di Solok, Senin, mengatakan Fasyankes terpilih nantinya akan menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

“Fasyankes vaksinasi dibentuk dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan sasaran maka diharapkan masing-masing daerah dapat membuat kebijakan mengatur pelaksanaan sesuai kapasitas pasien," ucap Pepy.

Pepy mengatakan Fasyankes tersebut terdapat di empat Puskesmas yang ada di Kota Solok, RSUD M Natsir, RSIA Permata Bunda, RSIA Ananda, RST Solok, Klinik Assabil Medika, Klinik PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Poliklinik Polres Solok Kota.

"Selain itu, pihak BPJS dalam hal ini Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer, Ehrlich Von Dantes yang melakukan pemantauan aplikasi pcare vaksinasi COVID-19," kata dia.

Menurut dia aplikasi tersebut merupakan bagian dari sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19.

"Pcare mendukung proses registrasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan, serta mencatat dan melaporkan hasil pelayanan vaksinasi COVID-19," ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini sudah tidak ada SMS blast untuk registrasi ulang sehingga sasaran yang telah terdaftar di Sistem Informasi SDMK (SISDMK) per tanggal 6 Januari 2021.

"Sudah otomatis memiliki e-tiket sehingga dapat melakukan vaksinasi pada Fasyankes yang telah teregistrasi sebagai fasilitas yang mampu vaksin di manapun dan kapanpun,” ucap dia.

Selain pemantauan Pcare, juga dilakukan pemantauan jumlah petugas pelaksana dan pencatatan hasil vaksinasi. Petugas yang ditunjuk harus sudah terlatih dalam pemberian vaksinasi.

Ia juga mengatakan sarana dan prasarana, pembuangan limbah vaksinasi serta media komunikasi informasi edukasi (KIE) juga harus diperhatikan pada tiap fasyankes.

"Untuk itu, diharapkan pada pelaksanaannya nanti proses vaksinasi dapat berjalan dengan aman," ujar dia.

Menurutnya tahap awal vaksinasi ini merupakan langkah tepat. Diharapkan dengan adanya vaksin ini jangan membuat lengah. Karena butuh waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi atau kekebalan tubuh.

Sehingga siapapun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan COVID-19 seperti 3M yakni memakai masker yang benar, menjaga jarak aman dari kerumunan, dan rajin cuci tangan," kata Pepy.