Wisatawan disuguhkan kesenian Minang setiap Sabtu sore secara gratis di Pariaman

id berita pariaman,berita sumbar,seni

Wisatawan disuguhkan kesenian Minang setiap Sabtu sore secara gratis di Pariaman

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Sumbar Dwi Marhen Yono. (Antarasumbar/Aadiaat M.S.)

Kami memiliki program 'Pariaman Culture Every Week' yang dilaksanakan setiap Sabtu sore,
Pariaman (ANTARA) - Wisatawan yang memanfaatkan waktu libur di akhir pekan di Kota Pariaman, Sumatera Barat akan disuguhkan penampilan kesenian budaya Minang dari seniman setempat setiap Sabtu sore secara gratis.

"Kami memiliki program 'Pariaman Culture Every Week' yang dilaksanakan setiap Sabtu sore dan pelaksanaannya sepanjang tahun," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan program tersebut akan diluncurkan di panggung pertujukkan seni di Pantai Kata pada Sabtu (23/1) sore yang sekaligus meresmikan bangunan tersebut.

Ia menyampaikan lokasi pelaksanaan program tersebut nantinya tidak saja di panggung itu namun juga di objek wisata lainnya di Pariaman secara bergantian.

Ia menjelaskan program tersebut sebagai langkah untuk menambah daya tarik pariwisata di Pariaman sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Konsep menampilkan kesenian tersebut, kata dia yaitu wisatawan dapat menikmati keindahan matahari terbenam sambil menyaksikan kesenian Minang di Kota Pariaman.

"Seperti di Bali, kalau wisatawan datang ke Ubud setiap pukul 17.00 WIB itu ada penampilan tarik kecak, konsep yang sama kami lakukan di Pariaman," katanya.

Dipilihnya sore hari untuk menampilkan kesenian tersebut lanjutnya juga karena orang yang akan menampilkan kesenian budaya di Pariaman merupakan pelajar.

Sehingga, kata dia agar pendidikannya tersebut tidak terganggu maka waktu pelaksanaannya ditetapkan sore hari.

Meskipun tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, lanjutnya namun pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat serta melibatkan petugas dari Dinas Kesehataan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

"Suhu tubuh diperiksa, penarinya pakai pelindung wajah, pemain musik dan penontonnya harus pakai masker, kecuali yang pemain seruling karena tidak mungkin pakai masker," ujarnya.