Nelayan di Pasaman Barat kekurangan pasokan es pendingin ikan

id berita pasaman barat, berita sumbar, es ikan, nelayan

Nelayan di Pasaman Barat kekurangan pasokan es pendingin ikan

Mesin pencurah es merupakan salah satu bantuan pemerintah pusat di Pasaman Barat untuk memenuhi kebuhan es nelayan. Hingga saat ini nelayan masih kekurangan pasokan es. (Antara/Altas M)

Simpang Empat (ANTARA) - Nelayan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kekurangan es sebagai pendingin ikan di daerah itu.

"Untuk pasokan es memang kurang dibandingkan produksi ikan yang ada. Kita terpaksa mendatangkan es dari luar Pasaman Barat seperti dari Pariaman dan Madina," kata salah seorang nelayan di Air Bangis Pasaman Barat Robi, Minggu.

Ia mengatakan kebutuhan es bagi nelayan sangat tinggi digunakan sebagai pendingin ikan supaya tetap segar sampai ke pasar.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Arial Effendi melalui Kepala Bidang Tangkap Zulfi Agus membenarkan nelayan di daerah itu kekurangan ketersediaan es.

"Kita sangat butuh investor pabrik es di Pasaman Barat untuk menjamin ketersediaan es untuk pendingin ikan," katanya.

Menurutnya di Pasaman Barat hanya ada tiga pabrik es dengan produksi terbatas.

Ketiga pabrik itu terdapat di Suko Mananti dengan produksi lima sampai tujuh ton per hari, pabrik di Air Bangis dengan produksi tiga sampai lima ton per hari dan pabrik di Air Balam dengan produksi 40 sampai 45 ton per hari.

"Ketersediaan es hanya ada 60 ton per hari sedangkan kebutuhan nelayan mencapai 100 ton perharinya," ujarnya.

Ia menyebutkan kebutuhan nelayan akan es sangat tinggi karena produksi ikan nelayan di Pasaman Barat mencapai 110.000 ton per tahun.

Kondisi saat ini, katanya nelayan mendatangkan es dari luar Pasaman Barat seperti dari Mandailing Natal Sumatera Utara dan Padang dengan harga yang lebih tinggi.

Selain itu, pihaknya juga menerima bantuan mesin es curah dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk menambah ketersediaan es.

"Jika es dari Pasaman Barat harganya Rp20 ribu hingga 25 ribu per batang. Jika dari luar Pasaman Barat bisa mencapai Rp30 ribu lebih," katanya.

Pihaknya juga sangat menerima jika ada investor yang ingin membangun pabrik es di Pasaman Barat dengan aturan dan izin yang ada