Jumlah penerima PKH di Agam berkurang 463 KPM pada 2021

id Agam,Sumbar, PKH

Jumlah penerima PKH di Agam berkurang 463 KPM pada 2021

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Agam, Arfi Yunanda (Antara/Istimewa)

Lubuk Basung, (ANTARA) - Penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat berkurang dari 15.707 keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2020 menjadi 15.244 pada 2021 akibat penerima sebelumnya sudah ada mengundurkan diri dan tidak masuk lagi dalam program itu.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Agam, Arfi Yunanda di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan penerima PKH itu berkurang 463 KPM tersebar di 16 kecamatan.

"Ini data yang kita terima dari Kementerian Sosial Republik Indonesia pada awal 2021," katanya.

Ia mengatakan penyebab berkurangnya KPM akibat mengundurkan diri sebagai penerima PKH atau graduasi.

Setelah itu tidak masuk komponen PKH seperti tidak ada ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, penderita TBC dan lanjut usia.

"Penerima PKH itu setiap tahun berkurang di Agam. Pada 2020 penerima PKH berkurang dari dari 16.327 KPM pada 2019 menjadi 15.707 KPM pada 2020 atau 620 KPM," katanya.

Penyaluran bantuan PKH dilakukan pada Januari, April, Juli dan Oktober 2021.

Penyaluran PKH itu melalui BNI, BRI, Mandiri dan BTN.

Berikut rincian indek bantuan PKH yang diterima setiap jiwa seperti, ibu hamil sebesar Rp2,4 juta per tahun, anak usia dini Rp2,4 juta per tahun, anak SD Rp900 ribu per tahun, SMP Rp1,5 juta per tahun, SMA Rp2 juta per tahun, disabilitas berat Rp2,4 juta per tahun dan lanjut usia Rp2,4 juta per tahun.

Dana yang diterima KPM tergantung tanggungan yang dimiliki sesuai dengan indek PKH.

"Dana itu langsung dikirim ke rekening penerima setiap satu kali tiga bulan," katanya.

Program Keluarga Harapan (PKH) ini untuk mengurangi dan memutus mata rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Serta mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok paling miskin.

"Tujuan ini berkaitan langsung dengan upaya mempercepat pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs)," lanjutnya. (*)