PBM tatap muka di Kabupaten Solok ditunda sementara cegah penularan COVID-19

id Berita solok, berita Sumbar, sekolah tatap muka

PBM tatap muka di Kabupaten Solok ditunda sementara cegah penularan COVID-19

Sekolah SDN 08 Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar tampak sepi, Sabtu (9/1/2021) (Antara/Laila Syafarud)

Solok (ANTARA) - Proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka di Kabupaten Solok, Sumatera Barat ditunda sementara karena tenaga pendidik di daerah itu harus melakukan tes usap atau tes cepat antigen untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Solok Syofiar Syam di Arosuka, Sabtu mengatakan berdasarkan surat edaran gubernur Sumbar setiap guru pada satuan pendidikan harus melakukan tes usap atau tes cepat antigen sebelum melaksanakan proses pembelajaran tatap muka.

Selain itu, bagi satuan pendidik yang belum melaksanakan tes usap maka proses pembelajaran tetap dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).

"Apa bila terdapat sekolah yang melanggar surat edaran ini akan diberikan sanksi sesuai kewenangan masing-masing," kata dia.

Syam mengatakan sebelumnya PBM secara tatap muka memang telah dilaksanakan sejak Senin (4/1) kemarin di daerah itu. Namun pada saat PBM secara tatap muka berlangsung, kembali dikeluarkan surat edaran gubernur tentang guru diwajibkan melakukan tes usap sebelum PBM.

"Hal itu, bertujuan untuk mencegah penularan COVID-19. Kalau hasilnya sudah keluar sekolah tatap muka dibuka lagi," ujar dia.

Syam mengatakan saat ini sejumlah guru di daerah itu sudah mulai melakukan tes usap di beberapa tempat berupa di Puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Di samping itu, Kepala SDN 08 Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Umul Khairi mengatakan saat ini kembali memberlakukan PBM secara daring karena guru di sekolah itu belum melakukan tes usap.

"Jumlah guru yang akan melakukan tes usap di SDN 08 sebanyak 12 orang," ujar dia.

Selain itu, Umul mengatakan SDN 08 telah mempersiapkan PBM tatap muka sesuai dengan protokol COVID-19 berupa menyediakan tempat cuci tangan di setiap kelas, alat ukur suhu, pakai masker dan menjaga jarak dengan menerapkan belajar per sif.

"Sekarang PBM tatap muka di sekolah dilakukan dua sif, yakni sif pagi dari 07.30 WIB -10.00 WIB dan sif dua 10.15 WIB-12.45 WIB. Saat ini di sekolah tidak ada jam istirahat dan murid langsung pulang ke rumah," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan murid diwajibkan membawa bekal ke sekolah karena kantin ditutup untuk mencegah penularan COVID-19. "Biasanya sebelum pandemi kami juga mewajibkan murid bawa bekal dari rumah," ucap dia.

Umul juga mengatakan wali murid di sekolah itu 100 persen menyambut baik sekolah tatap muka. Bahkan mereka bersedia menandatangani surat pernyataan dari sekolah tentang sekolah tatap muka di masa pandemi COVID-19.

Selain itu, salah seorang wali murid Dewi Rahmi (40) merasa senang karena anaknya bisa belajar tatap muka lagi ke sekolah. "Belajar secara daring di rumah itu kurang efektif," ucap dia.

Kendati mendukung belajar secara tatap muka di sekolah Dewi juga cemas anaknya tertular COVID-19. Untuk itu ia benar-benar memberikan bekal anaknya saat akan sekolah seperti menyediakan masker, cairan pencuci tangan, dan langsung menyuruh pulang setelah sekolah.

Ia berharap pandemi COVID-19 itu segera berakhir dan aktifitas masyarakat bisa kembalikan normal lagi seperti sediakala.