Selama 2020 nelayan Pariaman produksi 208,5 ton ikan olahan

id berita pariaman,berita sumbar,ikan

Selama 2020 nelayan Pariaman produksi 208,5 ton ikan olahan

Proses penjemuran ikan asin yang dilakukan oleh pengusaha pengolahan ikan di Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. (Antarasumbar/Aadiaat M.S.)

Kalau ikan melimpah tidak masalah dengan harga tapi jika tangkapan ikan berkurang maka harga bersaing dengan masyarakat atau pedagang kuliner,
Pariaman (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pengusaha yang merupakan keluarga nelayan di daerah itu memproduksi 208,5 ton ikan olahan sepanjang 2020 yang jumlah itu sama dengan 2019.

"Yang diproduksi berupa ikan kering atau ikan asin dan serbuk ikan untuk pakan ternak yang pemasarannya tidak saja di Pariaman namun juga di sejumlah daerah lainnya di Sumbar," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Citrha Aditur Bahri di Pariaman, Selasa.

Ia menyebutkan setidaknya ada 28 pelaku usaha di Pariaman memproduksi ikan asin dan serbuk ikan yang bahan bakunya diambil dari hasil tangkapan nelayan setempat.

Ia menjelaskan karena bahan baku produksi pengolahan ikan berdasarkan hasil tangkapan nelayan setempat yang terkadang melimpah maka hasil produksi ikan olahan di Pariaman bersifat fluktuasi.

"Kalau ikan melimpah tidak masalah dengan harga tapi jika tangkapan ikan berkurang maka harga bersaing dengan masyarakat atau pedagang kuliner," katanya.

Ia mengatakan proses pengolahan ikan di Pariaman masih bersifat tradisional namun cita rasanya tidak kalah dengan produk yang diolah dengan teknologi modern.

"Karena itu kami mendorong pelaku usaha ini untuk mengemas produknya dengan baik sehingga dapat dipasarkan di minimarket," ujarnya.

Sebelumnya produksi ikan tangkap Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 2020 mencapai 6.218,5 ton atau meningkat 205 ton dari 2019 yang hanya 6.013,5 ton.

"Peningkatan itu seiring bertambahnya jumlah kapal yang dimiliki nelayan serta bantuan kapal dan alat tangkap yang diberikan pemerintah kepada nelayan," kata Citrha.

Ia menyebutkan sekitar 2013 jumlah bagan di Pariaman hanya berjumlah tiga unit namun sekarang sudah mencapai 12 unit yang dimiliki oleh nelayan di daerah itu.

Selain itu pada 2013 jumlah kapal tonda di Pariaman hanya berjumlah tiga unit namun sekarang jumlahnya telah mencapai 16 unit.