Pengabdian Dosen Unand, Membantu Usaha Berkembang UKM Kerupuk Kulit di Padang

id Karupuk jangek,pengabdian dosen unand

Pengabdian Dosen Unand, Membantu Usaha Berkembang UKM Kerupuk Kulit di Padang

Pengabdian masyarakat Unand mendampingi UKM kerupuk kulit. (ANTARA SUMBAR/ist)

Padang (ANTARA) - Sumatera Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sentra produksi olahan makanan dari bahan sapi dan kerbau, salah satunya kerupuk kulit atau Karupuak Jangek.

Selain khas, Karupuak Jangek di Sumbar juga merupakan salah satu makanan pelengkap favorit masyarakat khususnya untuk makan gulai atau sate khas Pariaman.

Bahkan hampir semua rumah makan di Sumbar termasuk juga restoran Padang yang ada di seluruh wilayah Indonesia menyediakan Karupuak Jangek.

Karupuak Jangek juga kerap menjadi oleh-oleh atau buah tangan perantau atau wisatawan saat berkunjung ke Sumbar.

Di Sumbar sendiri sentra Karupuak Jangek ada di Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar. Yang mana setiap sentra tersebut memiliki karakter yang berbeda dalam memproses Karupuak Jangek sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda juga.

Salah satunya di Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah terdapat IKM Karupuak Jangek dengan nama Rizky yang didirikan oleh Benni Afwadi.

IKM Rizky ini mengelola pembuatan Karupuak Jangek yang terbuat dari kulit ternak potong sapi dan kerbau. Karupuak Jangek ini diolah menjadi kerupuk kulit khas Kumango dari Tanah Datar.

Benni Afwadi mendirikan usaha ini semenjak 2006 dan saat ini telah dapat memproduksi 100 kantong per tiga hari yang didistribusikan ke sentra oleh-oleh makanan khas Minangkabau.

Akan tetapi akibat adanya Pandemi Covid-19 pada 2020, IKM Kerupuk Kulit Rizky juga terkena imbasnya. Akibat lesunya geliat pariwisata di Sumbar khususnya Padang, omzet IKM mengalami penurunan drastis. Terlebih saat ini Benni telah memiliki P-IRT, dengan adanya pandemi semakin menyulitkan dalam produksinya.

Atas latar belakang itulah Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Universitas Andalas dengan diketuai Dr. Indri Juliyarsi (Fakultas Peternakan) dan beranggotakan Prof. Tuty Anggraini (Fakultas Teknologi Pertanian), dan Najmiatul Fitria, M.Farm (Fakultas Farmasi) serta tim pendukung Dr. Sri Melia dan Ade Sukma, Ph.D, melakukan pengabdian masyarakat dalam Skim Membantu Usaha Berkembang.

Pengabdian ini merencanakan kegiatan untuk tiga tahun ke depan (2021-2024) yang terdiri atas meningkatkan produksi yang higienis dengan menata lay out ruang produksi, memperkenalkan teknologi penyimpanan dan teknologi pengemasan serta distribusi pemasaran secara online atau dalam jaringan sehingga usaha ini dapat berkembang secara mandiri.
Pengabdian masyarakat Unand mendampingi UKM kerupuk kulit. (ANTARA SUMBAR/ist)


Selain itu Tim Pengabdi juga memberikan bantuan perbaikan logo atau stiker kemasan dan penggunaan kemasan sehingga produk kerupuk kulit atau Karupuak Jangek ini semakin menarik minat konsumen membelinya .

Kegiatan lainnya yakni menyerahkan kotak (box) penyimpanan agar produk siap jual dapat disimpan dalam wadah yang bersih dan kedap udara. Dari wawancara langsung dengan Benni, harapannya agar kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga mampu memperbaiki perekonomian.

Pengabdian Masyarakat ini didanai oleh Unand melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pada Skim Membantu Usaha Berkembang.

*Penulis merupakan dosen Unand yang melakukan pengabdian masyarakat.