Darul Siska: ingin mewujudkan anak keturunan yang membanggakan mesti disiapkan

id Darul siska, dpr ri, dapil sumbar, bkkbn, genre

Darul Siska: ingin mewujudkan anak keturunan yang membanggakan mesti disiapkan

Anggota Komisi IX DPR RI Drs. H. Darul Siska didampingi Plt Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Budi Mulya dan Camat Koto Tangah menyerahkan paket bantuan untuk peserta sosialisasi program pembangunan keluarga remaja bersama mitra kerja, Jumat. (ANTARA/Ist)

Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI H Darul Siska mengingatkan untuk mewujudkan anak keturunan yang membanggakan keluarga di masa depan harus di persiapkan secara matang mulai sejak generasi muda membangun rumah tangga.

Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada kegiatan sosialisasi program pembangunan keluarga remaja bersama mitra kerja yang digelar BKKBN Perwakilan Sumbar, di Koto Tangah Padang, Jumat.

Menurut dia, kalau ingin dapat keluarga yang membanggakan dan bahagia tidak akan serta merta tiba tanpa diupayakan dan diusahakan.

Oleh karena itu, ada program bina remaja di BKKBN dalam rangka menyosialisasikan bagaimana generasi muda mempersiapkan menjelang dunia perkawinannya dan membangun rumah tangga agar betul-betul siap.

"Jadi apa yang perlu dipersiapkan ingin berumah tangga?, yakni fisik harus siap, mental harus siap, material juga harus siap," ujarnya.

Menurut dia, tanpa kesiapan ketiganya itu, rasanya untuk mendapatkan anak yang diidam-idamkan tersebut tentu cukup sulit mencapainya.

Sebab, anak keturunan sebagai melanjutkan kehidupan keluarga dan sekaligus untuk meninggalkan nama baik orangtua.

"Contoh saja, kalau ada anak yang sukses, nama anak itu hampir tidak disebut tetapi orangtuanya. Begitu pula anak berprestasi dan bintang di sekolah, disebut-sebut bapak ibu kita," kata politisi Partai Golkar itu.

Semua orang dalam cita hidupnya baik terucap, tertulis maupun tidak tentu ingin membangun keluarga dan keturunan pada waktunya.

Justru itu, kata Darul, generasi muda mesti mengikuti imbauan, ajak atau program dari instansi terkait dan pemerintah agar menikah setelah usia 21 tahun.

"Sangat penting bagi generasi muda untuk menghindari pernikahan dini atau sebelum usia 21 tahun tersebut," ujarnya.

Terkait secara medis kalau perempuan yang menikah pada usia sebelum umur 21 tahun, tulang-tulangnya belum berkembang secara baik.

"Menikah sebelum umur 21 tahun, dan keturunan banyak sehingga berdampak terhadap fisik perempuan, artinya pada usia tuanya berpotensi terkena osteoporosis,"katanya.

Hadir dalam kesempatan itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Budi Mulya, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Mardanis dan Camat Koto Tangah serta puluhan peserta.
Anggota Komisi IX DPR RI Drs. H. Darul Siska memberi sambutan pada acara sosialisasi program pembangunan keluarga remaja bersama mitra kerja yang diselenggarakan BKKBN Perwakilan Sumbar, Jumat. (ANTARA/Ist)


Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Budi Mulya dalam sambutannya menyampaikan masid ada di Sumbar yang masih nikah diusia 16-20 tahun, sehingga penting untuk terus disosialisasikan agar menghindari pernikahan dini.

Budi menyebutkan, rata-rata usia melahirkan di Sumbar dari 1.000 orang melahirkan masih terdapat 18 orang yang diusia 15 tahun.

Ia mengingatkan, nikah usia mudah berisiko tinggi terhadap fisik perempuan baik risiko kanker serviks maupun osteoporosis.

"Kita meminta kepada genre dan ibu ibu yang sudah mendapatkan sosialisasi agar menyampaikan pengetahuan ke masyarakat lingkungan," imbaunya.