Wagub Sumbar nilai Pasar Ekraf Payakumbuh gairahkan ekonomi

id Wagub Sumbar, Payakumbuh

Wagub Sumbar nilai Pasar Ekraf Payakumbuh gairahkan ekonomi

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat mencicipi kuliner tradisional di pasar Ekonomi Kreatif di Payakumbuh, Minggu (6/12). (ANTARA/Akmal Saputra)

Padang, (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengapresiasi gelaran pasar ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Payakumbuh karena dinilai dapat menggairahkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Ini sangat positif sekali, karena sudah sembilan bulan ini hampir semua kegiatan kita mati. Sumbar memiliki kekayaan dalam ekonomi kreatif mulai UMKM, seni dan budaya, jadi hal ini sangat dibutuhkan untuk keadaan saat ini," kata dia di Payakumbuh, Minggu.

Menurutnya dengan kegiatan pasar ekraf ini seluruh pelaku ekonomi kreatif, yakni UMKM, pelaku seni dapat bergairah karena bisa kembali beraktifitas.

"Kegiatan ini perlu dilakukan kembali di daerah lainnya, karena memang hal ini sangat dibutuhkan untuk menggairahkan kembali ekonomi kreatif sehingga nantinya juga berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Sumbar," kata dia.

Bahkan, lanjutnya kegiatan seperti ini tidak tertutup kemungkinan dilaksanakan di luar Sumbar dengan melibatkan pelaku ekonomi kreatif di Sumbar yang bertujuan mempromosikan daerah itu baik dari wisata dan budaya.

"Bisa dilakukan di provinsi lain, tujuannya tentu untuk mempromosikan wisata Sumbar yang dalam beberapa waktu terakhir mandek karena pandemi COVID-19," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan beberapa komponen besar yang stagnan termasuk pelaku UMKM sehingga pertumbuhan ekonomi di Sumbar saat ini minus sedangkan target Pemprov, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai empat persen.

"Karena itu dikeluarkan kebijakan untuk membuka sektor-sektor tertentu, termasuk pariwisata, UMKM, pelaku seni dan sebagainya. Kegiatan ekraf ini merupakan kebijakan dari Dinas Pariwisata Sumbar untuk mendukung hal tersebut," kata dia.

Ia mengatakan pelaku UMKM, seni merupakan salah satu yang stagnan di masa pandemi COVID-19. Sehingga dengan program ini pelaku tersebut dapat kembali beraktifitas dan mendapatkan penghasilan dari hal ini.

"Awalnya kami juga pesimis karena kondisi pandemi COVID-19. Namun, kita harus bergerak dan kegiatan-kegiatan yang memang berdampak kepada masyarakat ini harus dilakukan di 2021," kata dia.