Dinkes Solok nilai pencegahan infeksi terhadap pasien penting

id Berita Solok, berita Sumbar, dinkes Solok

Dinkes Solok nilai pencegahan infeksi terhadap pasien penting

Dinkes Solok adakan Workshop pencegahan infeksi terhadap Puskesmas (Antara/Ho)

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solok, Sumatera Barat menilai pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap pasien penting untuk dilakukan.

Kepala Bidang Pelayanan, Promosi Sumber Daya Kesehatan (PPSDK), Dinkes Solok Hiddayaturrahmi di Solok, Minggu mengatakan pencegahan dan pengendalian infeksi penting dilakukan. Bahkan, Kemenkes RI pun menyusun kebijakan dan pedoman tersebut, serta harus dilaksanakan oleh semua Puskesmas di Indonesia.

"Sejalan dengan itu, Puskesmas juga telah membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), menyusun kebijakan serta pedoman PPI puskesmas lain," kata dia menambahkan.

Guna melaksanakan kebijakan dan pedoman tersebut, ia mengatakan perlu disusun program PPI untuk jangka waktu satu tahun yang wajib dilaksanakan oleh Komite PPI melalui Tim PPI Puskesmas serta seluruh unit pelayanan baik medis maupun non medis di lingkungan Puskesmas.

Di samping itu, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan, Dinkes Solok Hartini mengatakan infeksi akan berdampak terhadap penurunan mutu pelayanan kesehatan pada pasien. Selain itu, akan meningkatkan angka kematian dan biaya perawatan yang disebabkan karena lamanya hari rawat. Serta biaya pengobatan yang semakin besar.

Tidak hanya itu, ia mengatakan infeksi juga dapat membahayakan petugas medis karena berisiko tertular infeksi di tempat kerja. Termasuk keluarga pasien dan pengunjung yang juga berpotensi tertular infeksi.

"Kejadian infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Puskesmas, hal ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidaknya kematian pasien," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan beberapa kejadian infeksi mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab pasien dirawat lebih lama.

Menurut dia infeksi tersebut disebabkan oleh kuman yang berada di lingkungan Puskesmas atau kuman yang sudah dibawa oleh pasien itu sendiri, yaitu kuman endogen.

Ia mengatakan kejadian infeksi tersebut ialah infeksi yang secara potensial dapat dicegah.

Lebih lanjut, ia mengatakan satu hal yang perlu disadari bahwa kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas yang masih rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pelayanan maupun bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh penderita.

Ia mengatakan upaya yang dilakukan Dinkes Solok ialah mengadakan workshop pencegahan dan pengendalian infeksi 2020 terhadap Puskesmas selama dua hari.

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinical governance dan keselamatan kerja di Puskesmas,” kata dia.