Serapan belanja Solok Selatan sudah Rp550,8 miliar

id berita solok selatan,berita sumbar,apbd

Serapan belanja Solok Selatan sudah Rp550,8 miliar

Kepala Bidang Akuntasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Solok Selatan, Yoni Elfis. (antarasumbar/Istimewa)

Serapan belanja ini baru dari APBD awal sedangkan APBD perubahan belum terangkum sebab baru dipergunakan November 2020 sehingga belum ada rekapitulasinya,
Padang Aro (ANTARA) - Serapan belanja dari APBD Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat hingga 31 Oktober 2020 sebanyak Rp550,8 miliar dari total anggaran yang tersedia Rp926,8 miliar.

"Serapan belanja ini baru dari APBD awal sedangkan APBD perubahan belum terangkum sebab baru dipergunakan November 2020 sehingga belum ada rekapitulasinya," kata Kepala Bidang Akuntasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Solok Selatan, Yoni Elfis di Padang Aro, Kamis.

Dia menjelaskan, untuk belanja tidak langsung serapannya mencapai Rp370,2 miliar dari anggaran tersedia Rp540,8 miliar.

Belanja tidak langsung paling besar anggarannya untuk belanja pegawai dengan anggaran Rp346 miliar dan terealisasi Rp256,6 miliar dan masih ada sisa Rp89,4 miliar.

Sedangkan untuk belanja langsung, anggaran tersedia Rp385,9 miliar terealisasi Rp180,6 miliar dan masih ada sisa Rp205,2 miliar.

Segi belanja langsung paling besar alokasinya untuk belanja barang dan jasa yaitu Rp210,4 miliar dan terealisasi Rp123,1 miliar dan masih ada kelebihan Rp87,2 miliar.

Sedangkan belanja modal anggarannya Rp156,3 miliar dan terealisasi Rp49,1 miliar dan masih ada sisa Rp107,1 miliar serta belanja pegawai anggarannya Rp19,1 miliar terealisasi Rp8,2 miliar.

Dari segi pendapatan dari proyeksi anggaran sebesar Rp862,9 miliar sudah terealisasi sebesar Rp746,1 miliar.

Dia mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari proyeksi anggaran Rp70,3 miliar realisasinya Rp58,5 miliar dan masih ada sisa Rp11,7 miliar.

Dari segi PAD, yang paling besar yaitu lain-lain PAD yang sah dengan anggaran Rp60,8 miliar dan realisasi sebesar Rp51,5 miliar.

Selanjutnya pajak daerah dengan anggaran Rp6,5 miliar realisasinya Rp5 miliar, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan anggaran Rp1,8 miliar tercapai semuanya dan retribusi daerah anggaran Rp996 juta terealisasi Rp570,8 juta.

"Untuk APBD awal masih ada sisa lebih anggaran sebesar Rp195,2 miliar," ujarnya.