Ini upaya PT Semen Padang dan UBH dalam melestarikan ikan bilih Singkarak

id berita padang,berita sumbar,ikan bilih

Ini upaya PT Semen Padang dan UBH dalam melestarikan ikan bilih Singkarak

Indukan ikan bilih yang diintroduksi di kolam PT Semen Padang. (antarasumbar/Istimewa)

Untuk tahap awal ini baru 1.000 ekor,
Padang (ANTARA) - Sebanyak 1.000 ekor induk ikan bilih yang diambil dari habitat di Danau Singkarak diintroduksi di kolam pemijahan yang ada di kawasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang.

Ketua Tim Konservasi Ikan Bilih PT Semen Padang, Deni Zen di Padang, Rabu, mengatakan introduksi bilih di kolam pemijahan yang telah dipatenkan pada Agustus 2020 rencananya untuk 10 ribu ekor induk, namun karena ikan bilih sudah endemik di Danau Singkarak, makanya introduksi ikan bilih baru dilakukan untuk 1.000 ekor.

Ia menjelaskan introduksi merupakan adalah upaya memasukkan hewan ke dalam satu habitat yang baru.

"Untuk tahap awal ini baru 1.000 ekor. Dalam waktu dekat, akan kami tambah jumlahnya, karena kami dari Tim Konservasi Ikan Bilih PT Semen Padang sudah berkoordinasi dengan nelayan Danau Singkarak. Mudah-mudahan Desember 2020, target untuk 10 ribu induk ikan bilih dapat terwujud," kata dia.

Ikan bilih di Danau Singkarak diintroduksi atau dipindahkan ke kolam pemijahan Kehati PT Semen Padang, dilakukan melalui proses yang tidak mudah, yaitu melalui alahan metode tradisional penangkapan ikan bilih dengan membagi-bagi aliran sungai menjadi sungai-sungai kecil.

Untuk menangkap ikan bilih tersebut, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan pemilik lahan.

"Penangkapan ikan bilih ini baru bisa dilakukan Selasa dini hari, yaitu sekitar pukul 00.30 WIB. Tim Konservasi Ikan Bilih PT Semen Padang sendiri sudah berada sejak Senin siang di Danau Singkarak. Setelah ditangkap, ikan bilih langsung kami bawa ke Padang untuk dipindahkan ke kolam pemijahan," ujarnya.

Kolam dan area pemijahan ikan bilih itu, kata Deni merupakan duplikat Danau Singkarak yang didesain oleh Universitas Bung Hatta (UBH), karena pelestarian ikan bilih di kolam pemijahan bagian dari kerjasama antara PT Semen Padang dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UBH sejak Juli 2018.

Selain di kolam pemijahan, PT Semen Padang bersama UBH juga telah melestarikan ikan bilih di sungai Taman Kehati.

Alhamdulillah, sampai saat ini ikan bilih itu masih hidup di sungai tersebut. Namun untuk mengkonservasi perkembangannya, kami pun kesulitan. Maka dari itu, dibuatkan kolam pemijahan sebagai replika Danau Singkarak yang dilengkapi dengan area pemijahan," kata dia.

Sebelumya, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan UBH Prof Hafrijal Sandri yang selama ini mendampingi PT Semen Padang dalam melestarikan ikan bilih mengatakan kolam yang dilengkapi area pemijahan dibangun, supaya PT Semen Padang dan UBH semakin mudah dalam mengontrol perkembangannya.

"Kalau di sungai agak kesulitan mengontrolnya. Makanya kolam yang dilengkapi dengan area pemijahan itu dibangun supaya lebih mudah mengontrolnya, karena dari awal kami maunya pelestarian ikan bilih yang dilakukan PT Semen Padang difokuskan pada keberhasilan reproduksi," katanya.

Guru besar yang akrab disapa Profesor Bilih itu menilai reproduksi ikan bilih di sungai Taman Kehati, telah berhasil mencapai 70 persen.

Jika pelestariannya berhasil, maka akan dilakukan restoking atau dikembalikan ke habitat aslinya di Danau Singakarak, karena ikan bilih merupakan ikan endemik di Danau Singkarak.

"Selain direstoking, kami rencananya juga melakukan reintroduksi, yaitu memperbanyak habitatnya. Tapi kami lihat dulu sejauh mana peningkatan populasinya pada saat peleatarian di kolam yang dilengkapi area pemijahan. Kalau bagus, bisa kita restoking dan reintroduksi di tempat lain," kata dia.

Ikan bilih atau Mystacoleucus padangensis adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae yang menyebar terbatas di pulau Sumatera, terutama di Danau Singkarak dan Danau Maninjau Sumatera Barat.