Kabar baik, jembatan Tatanggo Kambang Timur Pesisir Selatan akan diperbaiki awal 2021
Painan, (ANTARA) - Jembatan Kampung Tatanggo, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang rusak akibat banjir pada Sabtu (31/10) akan diperbaiki pada awal 2021.
"Awal 2021 jembatan akan diperbaiki," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pesisir Selatan Pesisir Selatan, Digdian Budiman di Painan, Selasa.
Ia menyebut, jembatan merupakan akses jalan utama di Kampung Tatanggo, sehingga rusaknya jembatan menyebabkan mobilitas masyarakat setempat terganggu.
Warga setempat, Zulkifli, menyebut, rusaknya jembatan menyebabkan sekitar 100 orang warga Kampung Tatanggo terisolasi.
"Dengan situasi tersebut kami akhirnya berinisiatif membangun jembatan darurat menggunakan pohon kelapa dan hingga sampai saat ini jembatan itu masih berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Selain 100 warga Kampung Tatanggo, ratusan peladang juga menggunakan jembatan tersebut karena saban hari mereka melewati Kampung Tatanggo menuju areal berladang.
Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pesisir Selatan, Mimi Riarti Zainul menyebut banjir pada Sabtu (31/10) juga berdampak terhadap 3.988 kepala keluarga serta menyebabkan 55 unit rumah rusak parah di Kecamatan Lengayang.
Dan, pada Kamis (5/11) tim dari Dinas Kehutanan Sumatera Barat bersama sejumlah pejabat kabupaten setempat dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat juga telah memetakan penyebab banjir dengan berkunjung ke beberapa lokasi di Lengayang.
"Hasil dari pemetaan akan dicarikan jalan keluar secara bersama sehingga masalah banjir ini bisa dituntaskan secara menyeluruh," ungkapnya. (*)
"Awal 2021 jembatan akan diperbaiki," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pesisir Selatan Pesisir Selatan, Digdian Budiman di Painan, Selasa.
Ia menyebut, jembatan merupakan akses jalan utama di Kampung Tatanggo, sehingga rusaknya jembatan menyebabkan mobilitas masyarakat setempat terganggu.
Warga setempat, Zulkifli, menyebut, rusaknya jembatan menyebabkan sekitar 100 orang warga Kampung Tatanggo terisolasi.
"Dengan situasi tersebut kami akhirnya berinisiatif membangun jembatan darurat menggunakan pohon kelapa dan hingga sampai saat ini jembatan itu masih berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Selain 100 warga Kampung Tatanggo, ratusan peladang juga menggunakan jembatan tersebut karena saban hari mereka melewati Kampung Tatanggo menuju areal berladang.
Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pesisir Selatan, Mimi Riarti Zainul menyebut banjir pada Sabtu (31/10) juga berdampak terhadap 3.988 kepala keluarga serta menyebabkan 55 unit rumah rusak parah di Kecamatan Lengayang.
Dan, pada Kamis (5/11) tim dari Dinas Kehutanan Sumatera Barat bersama sejumlah pejabat kabupaten setempat dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat juga telah memetakan penyebab banjir dengan berkunjung ke beberapa lokasi di Lengayang.
"Hasil dari pemetaan akan dicarikan jalan keluar secara bersama sehingga masalah banjir ini bisa dituntaskan secara menyeluruh," ungkapnya. (*)