Polisi buru kernet truk pengangkut ribuan liter premium diduga illegal

id berita padang,berita sumbar,BBM

Polisi buru kernet truk pengangkut ribuan liter premium diduga illegal

Polisi menunjukkan bahan bakar minyak yang telah diamankan di Kantor Polsek Lubuk Kilangan. (antarasumbar/Istimewa)

Untuk kernet truk itu masih kami buru keberadannya,
Padang (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih memburu kernet truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) premium diduga illegal yang kini kasusnya tengah bergulir di kepolisian.

"Untuk kernet truk itu masih kami buru keberadannya, sedangkan untuk kasus juga terus dikembangkan," kata Kepala Polsek Lubuk Kilangan, AKP Edryan Wiguna di Padang, Kamis.

Menurutnya identitas kernet yang diketahui merupakan warga Padang itu telah dikantongi dan terus dilacak oleh petugas.

Identitasnya terungkap berbekal keterangan dari sopir truk SP (46) yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas pengangkutan premium yang tidak dilengkapi surat-surat.

Ryan mengungkapkan selain memburu kernet, pihaknya juga terus mengembangkan kasus guna mengusut pihak-pihak yang perlu dimintai pertanggung jawaban hukum.

Sementara untuk sopir truk SP yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, kini telah ditahan di Kantor Polsek Lubuk Kilangan.

Ia ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 53 huruf b Undang-Undang Minyak dan Gas.

Kasus dugaan pengangkutan bahan bakar minyak jenis premium illegal itu terungkap dari peristiwa kecelakaan yang terjadi di kawasan Panorama I, Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (31/10).

Truk yang dikemudikan SP kehilangan kendali sehingga mobil rebah, berikut minyak yang diangkut tanpa dilengkapi surat-surat resmi.

Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka diketahui minyak itu diangkut dari daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Sedangkan daerah tujuannya memang di Kota Padang, dan rencananya akan dibongkar di kawasan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus itu diantaranya adalah 13 drum minyak premium dan 5 unit tedmon berisikan 1.000 liter BBM jenis premium.