Warga mulai berdatangan untuk saksikan kejadian ini di Nagari Garagahan, Agam

id berita agam,berita sumbar,bunga

Warga mulai berdatangan untuk saksikan kejadian ini di Nagari Garagahan, Agam

Warga sedang melihat bunga bangkai, Selasa (27/10). (antarasumbar/Yusrizal.)

Saya baru pertama kali melihat bunga ini dan sebelumnya hanya melihat dari foto yang dikirimkan teman melalui telepon genggam,
Lubukbasung (ANTARA) - Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum mekar sempurna di kebun pinang milik warga Sungai Landai Simaruok, Jorong II Garagahan, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mulai dikunjungi warga sekitar.

Salah seorang warga Rudi Hartono (35) di Lubukbasung, Selasa, mengatakan pihaknya sengaja ke lokasi untuk melihat secara langsung bunga itu.

"Saya baru pertama kali melihat bunga ini dan sebelumnya hanya melihat dari foto yang dikirimkan teman melalui telepon genggam," katanya.

Ia menambahkan, pertama kali mendapatkan informasi adanya bunga mekar di kebun milik Yosi Vera Wati di WhatsApp group Nagari Garagahan, Senin (26/10) siang.

Pada pukul 17.00 WIB, pihaknya ke lokasi melihat bunga itu, namun dengan kondisi daerah cukup jauh dan medan yang sulit, pihaknya tidak jadi ke lokasi.

"Saya ke lokasi pada Selasa (27/10) siang dengan warga sekitar," katanya.

Sementara pemilik kebun, Yosi Vera Wati menambahkan warga sudah mulai berdatangan ke lokasi bunga bangkai yang ditemukan, Minggu (25/10).
Warga sedang melihat bunga bangkai, Selasa (27/10). (antarasumbar/Yusrizal.)


"Bunga itu saya temukan saat membersihkan lahan kebun pinang dan saat membersihkan ada bau menyengat di sekitar. Ternyata saya menemukan bunga bangkai dalam kondisi mekar sempurna," katanya.

Lokasi tumbuh bunga itu dengan akses jalan utama sekitar dua kilometer.

Ke lokasi hanya ada jalan setapak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.

Ia berharap pemerintah setempat untuk membangun akses jalan dalam membawa hasil perkebunan warga berupa pinang, petai, jengkol, durian dan lainnya dengan luas sekitar 200 hektar.

"Selama ini kami membawa hasil perkebunan dengan cara dipikul," katanya.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Gusti Nugraha Prayoga menambahkan bunga itu dengan tinggi sekitar dua meter dan keliling kelopak sekitar satu meter.

"Bunga ini dalam kondisi mekar sempurna dan beberapa hari kedepan akan layu," katanya.

Bunga bangkai itu dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau warga untuk tidak merusak bunga tersebut. (*)