Keringanan ini diberikan PT Semen Padang bagi UKM binaannya yang terdampak COVID-19

Padang (ANTARA) - PT Semen Padang memberikan keringanan pembayaran cicilan peminjaman modal bagi UKM binaan yang terdampak Corona Virus Disease (COVID-19).

"Salah satu program yang digulirkan CRS PT Semen Padang berupa kemitraan dengan UKM, saat ini hampir semua terdampak sehingga sulit membayar cicilan pinjaman, kami memutuskan untuk memberi keringanan," kata Kepala Bidang Program Kemitraan CSR PT Semen Padang, Satrio Rian Bhakti di Padang, Selasa.

Menurutnya salah satu yang dirasakan UKM binaan PT Semen Padang adakah menurunnya pendapatan yang membuat mereka kesulitan membayar pinjaman modal usaha ke CSR PT Semen Padang.

"Namun kami memberikan solusi dengan keringanan kepada pelaku UMKM binaan yang statusnya lancar, berupa restrukturisasi seperti rescheduling, yakni memperkecil jumlah angsuran dan memperpanjang tenor angsuran," ujarnya.

Restrukturisasi dan rescheduling ini, lanjutnya merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian BUMN No S.142/MBU/03 2020 tentang stimulus untuk mitra binaan Program Kemitraan yang terkendala karena COVID-19.

Dalam kondisi pandemi saat ini, Satrio mengatakan ada sejumlah pelaku UMKM binaan yang melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan, seperti beralih ke usaha lain, termasuk membuat masker.

"Bahkan, beberapa UMKM yang beralih membuat masker, kami berdayakan untuk membuat masker pesanan perusahaan yang dibagikan kepada insan perusahaan, termasuk kepada eksternal, seperti kepada masyarakat lingkungan perusahaan," kata dia.

Ia menyampaikan Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh PT Semen Padang.

Terhitung sejak Program Kemitraan didirikan pada 1987 hingga sekarang tercatat lebih dari 15.000 UMKM di Sumbar telah menjadi mitra binaan CSR Semen Padang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.539 UMKM hingga kini masih menjadi binaan CSR Semen Padang.

"Sedangkan sisanya sekitar 13.000 UMKM, sekarang sudah menjadi UMKM mandiri yang telah maju dan berkembang," katanya.

Sebelumnya Dapur Yonica, salah satu UMKM binaan Semen Padang yang selama ini bergerak di bidang pembuatan rendang memilih meluncurkan produk baru di tengah sepinya permintaan rendang akibat pandemi COVID-19.

"Kami meluncurkan produk rice bowl atau nasi mangkok dan sudah mulai dipasarkan sejak 22 Sepetmber 2020 melalui medsos dan gofood. Ini merupakan cara kami tetap bisa bertahan," kata Pemilik Dapur Yonica, Rosmawarty.

Menurut dia sebelum memproduksi rice bowl sempat mengalami kesulitan dalam mempertahankan Dapur Yonica, terutama sejak wabah COVID-19 datang, karena aneka rendang yang menjadi produk andalan sudah tidak laku lagi di pasaran.

"Selama ini, rendang Dapur Yonica saya jual ke beberapa gerai oleh-oleh di Kota Padang dan pada umumnya rendang itu dibeli oleh wisatawan yang datang ke Kota Padang. Tapi karena dampak pandemi, jumlah kunjungan wisatawan, sehingga penjualan rendang menurun. Bahkan mencapai 75 persen," ungkapnya.