Pemkot Solok ikuti rapat paripurna istimewa peringatan HUT Sumbar ke-75 secara daring

id Solok, hut sumbar, paripurna dprd, secara daring

Pemkot Solok ikuti rapat paripurna istimewa peringatan HUT Sumbar ke-75 secara daring

Pemerintah Kota Solok mengikuti rapat paripurna istimewa DPRD provinsi dalam rangka memperingati hari jadi Sumatera Barat yang ke-75 dilakukan secara daring. (Antara/ist)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok mengikuti rapat paripurna istimewa DPRD provinsi dalam rangka memperingati hari jadi Sumatera Barat yang ke-75 dilakukan secara daring.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi, dan diikuti oleh Gubernur Sumatera Barat, Wakil Gubernur, Forkopimda Sumatera Barat, bupati /wali kota se Sumatera Barat, Anggota DPRD kabupaten dan kota se-Sumatera Barat serta peserta lainya.

Pimpinan DPRD Sumatera Barat Supardi dalam arahannya, di Padang, Kamis mengatakan bahwa kita adalah provinsi yang terakhir menetapkan hari jadi, yaitu ditetapkan pada tangga 1 Oktober

"Saya berharap setiap hari jadi 1 Oktober mendatang akan lebih meriah lagi di kota/kabupaten se-Sumatera Barat ini. Sekarang karena masih dilanda wabah COVID 19 makanya kita melaksanakan hari jadi ini secara virtual dan terbatas", ungkap Supardi.

Rapat Paripurna peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke-75 menghadirkan dua tokoh Sumatera Barat sebagai pembicara, yakni Gamawan Fauzi sebagai tokoh Sumbar dan Yulizar Yunus sejarawan.

"Allah Maha Adil kita di anugerahkan alam Sumatera Barat yang sangat indah dan Ragam Adat yang unik, tempat-tempat wisata yang sangat indah, mari kita pertahankan itu semua untuk selalu mendatangkan wisatawan dalam dan luar daerah kita," kata Gamawan Fauzi mantan Gubernur Sumatera Barat.

"Selamat Hari Jadi ke 75, Majulah, Berkembanglah, Jayalah Sumatera Barat, Adaik Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah tetap jadi pendoman kita karena kita Sumatera Barat janganlah jadi followers jadilah Leader karena kita dari dulu adalah Leader dari Daerah lain", kata dia.

Yulizar Yunus sejarawan Minangkabau mengatakan hal pertama yang harus diperkuat dalam tatanan kehidupan masyarakat Sumatera Barat yakni memperkuat ketahanan.

"Titik awal saya kira kita harus kembali memperkuat ketahanan di bidang identitas, integritas, dan keberlangsungan daerah sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Identitas kita sebagai masyarakat Sumatera Barat memegang filosofi Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dimana terkonsesus bahwa masyarakatnya beradat dan beragama," katanya di DPRD Sumbar.

Di samping itu, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan selamat atas terwujudnya Sumatera Barat sebagai Suatu Propinsi yang kita peringati hari ini. "Bila ubun ubun terasa berat, sakit kepala tak terkira, selamat ulang tahun Sumatera Barat, kita wujudkan madani sejahtera. Air terjun airnya alami, sumber air dihutan lebat, ulang tahun di masa pandemi, itulah ulang tahun kita Sumatera Barat", Pantun Irwan Prayitno.

Irwan juga menyampaikan harapan semoga peringatan ulang tahun ini memberi motivasi untuk menjadikan Sumbar lebih baik lagi kedepan.

"Hari jadi Sumatera Barat sudah ditetapkan pada Perda no 4 tahun 2019, untuk itu kami ucapkan kepada DPRD Sumatera Barat yang bersama dengan Pemprov menjalani, membahas dan menetapkan Sumbar menjadi hari jadinya yang pada hari ini kita rayakan ke 2 kalinya, tentu ucapan terimakasih ini semoga memberikan suatu makna dengan arti baik untuk kita semua", ucap Irwan Prayitno.

Gubernur juga mengakhiri sambutannya dengan pantun ; "Ikan bujair dalam selokan, hidup bersama dengan ikan rayap, hari lahir sudah kita tetapkan, suatu pekerjaan yang tak sia-sia.

"Batang sirih kulit mangga, daunnya diambil anak perawan, ucapan terimakasih tak terhingga, kepada seluruh anggota dewan.

Dari rawa terus kekanal, mencari makan si itik angsa, semoga semua jadi amal, akan dikenang sepanjang masa.

Peringatan HUT Sumatera Barat sendiri pada tahun ini merupakan yang kedua setelah dilakukan pada 2019. Penetapan HUT Sumatera Barat ini dilakukan setelah ditetapkan Perda Penetapan Hari Jadi Sumbar yang ditetapkan pada 1 Oktober 1945. Hal ini disepakati setelah melalui tahapan pembahasan yang panjang dan disahkan pada 25 November 2018. (*)