Ketua KNPI Agam buka usaha sosis telur berdayakan generasi muda

id berita agam,berita sumbar,sosis

Ketua KNPI Agam buka usaha sosis telur berdayakan generasi muda

Otlet Sostel Zuka di Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam. (antarasumbar/Istimewa)

Usaha yang saya rintis semenjak satu tahun lalu untuk memberdayakan generasi muda di daerah itu,
Lubukbasung (ANTARA) - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Zulkaidir membuka usaha sosis telur di delapan titik yang tersebar di empat kecamatan dalam membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda.

"Usaha yang saya rintis semenjak satu tahun lalu untuk memberdayakan generasi muda di daerah itu," katanya di Lubukbasung, Selasa.

Ia menjelaskan, usaha sosis telur itu dibuka di Kecamatan Lubukbasung empat titik, Ampeknagari satu titik, Tanjungmutiara dua titik dan Baso satu titik.

Sosis telur itu dijual seharga Rp3 ribu sampai Rp7 ribu per tusuk dengan pasar anak-anak dan remaja di daerah itu.

Sementara omset dari penjualan sosis telur di delapan titik itu sekitar Rp2 juta atau Rp250 ribu per titik per hari.

Setelah itu, modal bahan baku yang habis terjual akan dikeluarkan dan keuntungan dibagi kepada pengelola sebesar 60 persen dan pemilik 40 persen.

"Modal itu akan saya pergunakan untuk membeli bahan baku berupa sosis, telur dan lainnya. Sosis saya peroleh dari Kota Padang, telur dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Agam," katanya yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Agam.

Ia mengakui, awal mula membuka usaha sosis itu berawal dari mencoba karena belum ada pedagang yang menjual sosis telur di daerah itu.

Atas dasar itu, pihaknya membeli mesin untuk membakar sosis di Jakarta sebesar Rp2,5 juta dengan sistim online. Setelah itu, bahan baku sosis dibeli di Padang dan bahan baku lainnya di Lubukbasung.

"Otlet pertama saya buat di rumah di Balai Selasa Kecamatan Lubukbasung. Dengan permintaan cukup banyak, saya buka cabang di empat kecamatan dengan memberdayakan generasi muda dan usaha itu saya berinama Sostel Zuka," katanya.

Kedepan, pihaknya akan mengembangkan otlet sosis telur di 16 kecamatan dan menjadi distributor sosis untuk wilayah Agam.

Sementara itu, salah seorang pengelola Sostel Zuka di Lubukbasung, Johan Utoyo mengatakan otlet sosis telur itu dibuka dari pukul 14.00 sampai 22.00 WIB.

Untuk omset sekitar Rp200 ribu sampai Rp400 ribu per hari dan bagi hasil penjualan Rp40 ribu sampai Rp60 ribu per hari.
Otlet Sostel Zuka di Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam. (antarasumbar/Istimewa)


"Pendapatan tergantung dari kondisi cuaca dan apabila curah hujan tinggi, maka penjualan akan berkurang," katanya.

Ketua DPRD Agam, Novi Irwan memberikan apresiasi kepada generasi muda yang telah menciptakan lapangan pekerjaan.

Pihaknya berharap generasi muda lainnya mencontoh untuk membuka usaha sesuai bidang yang dimiliki.

"Dengan adanya usaha itu, maka akan bisa mengurangi angka pengangguran bagi generasi muda," katanya.

Ia menambahkan, Agam tidak saja pusat pendidikan Islam dari generasi ke generasi, namun juga melahirkan generasi yang berjiwa interpreneurshipp dari generasi ke generasi.

Jiwa usaha sudah ada dari sejak belia dan generasi muda Agam. Hal ini harus didukung penuh bersama baik DPRD maupun dalam bentuk program dari dinas terkait disisi pemerintah daerah.

"Beberapa anak muda yang sudah memulai start up usahanya dan berhasil tentu didukung untuk pengembangan, namun yang belum berkembang tentu dicarikan solusi apakah masalah SDM, modal kerja atau motivasi usaha yang kurang kuat," tambahnya.***1***