Kadin Sumbar sarankan dana bantuan UMKM diputarkan masyarakat secara kelompok

id berita padang,berita sumbar,umkm

Kadin Sumbar sarankan dana bantuan UMKM diputarkan masyarakat secara kelompok

Ketua Kadin Sumbar, Ramal Saleh. (antarasumbar/Istimewa)

Pemerintah sekarang mengucurkan bantuan UMKM masing-masing sebesar Rp2,4 juta, akan lebih baik jika bantuan tersebut diputar dengan membuat usaha bersama,
Padang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Induatri (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar) menyarankan agar bantuan dari pemerintah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp2,4 juta diputarkan serta dikelola secara kelompok masyarakat.

"Pemerintah sekarang mengucurkan bantuan UMKM masing-masing sebesar Rp2,4 juta, akan lebih baik jika bantuan tersebut diputar dengan membuat usaha bersama," kata Ketua Kadin Sumbar, Ramal Saleh di Padang, Senin.

Karena, tambahnya bantuan yang sudah digelontorkan pemerintah tersebut tidak diatur peruntukan serta penggunaannya.

"Jika masyarakat sesama penerima bantuan membuat usaha bersama, maka uang tidak habis sekaligus dan bisa dikelola lagi agar terjadi perputaran ekonomi," ungkapnya.

Ia memisalkan jika pada suatu nagari ada 20 warga penerima bantuan, maka setidaknya akan terkumpul uang Rp48 juta karena masing-masing mendapatkan Rp2,4 juta.

"Uang Rp48 juta bisa membuka sekitar lima hektare tanaman jagung, karena modal untuk satu hektare jagung sekitar Rp10 juta," sebutnya.

Ia mengatakan berdasarkan hitung-hitungan ideal setidaknya lahan lima hektare bisa menghasilkan 30 ton jagung, dengan harga saat ini Rp4.000 per kilogram.

Setidaknya dari penjualan 30 ton jagung dengan harga Rp4.000 per kilogram, akan menghasilkan Rp120 juta.

Uang penjualan itu kemudian dikurangkan dengan modal awal sebesar Rp48 juta sehingga tersisa sekitar Rp72 juta sebagai untung.

Untung tersebut ketika dibagi ke 20 orang, maka masing-masingnya akan mendapat Rp3,6 juta.

"Dengan begitu maka masing-masingnya akan menerima Rp3,6 juta, dan modal awal juga tidak berkurang," ujarnya.

Karena hal itu maka pembentukan usaha bersama bisa menjadi sarana memutar uang bantuan yang diterima dari pemerintah, bahkan terus bertambah karena jagung bisa panen tiga kali dalam setahun.

Ramal Saleh menjelaskan menanaman jagung itu hanya sekedar contoh, karena ada banyak jenis usaha bersama yang bisa dibuat sesuai kondisi dan potensi daerah, seperti peternakan, pengembangbiakan, perkebunan, dan lainnya.

Namun ia menilai dalam melakukan usaha bersama itu perlu sinergitas yang matang antara sesama kelompok, usaha, dan pemerintah sebagai inisiator.

"Pemerintah bisa menginisiasi pembentukan kelompok masyarakat itu lewat instansi terkait, membantu bibit, serta mencarikan penampung hasil produksi masyarakat," katanya.

Ia berharap dengan diputarkannya uang UMKM itu, maka bantuan yang diterima masyarakat tidak sekali habis-sekali pakai.