Pemkot Pariaman latih pelaku UKM jual produk secara daring

id jualan online,umkm pariaman,pandemi,covid-19

Pemkot Pariaman latih pelaku UKM jual produk secara daring

Wakil Walikota Pariaman, Sumbar Mardison Mahyuddin memasangkan tanda peserta Pelatihan Pemasaran Produk UKM secara Online kepada salah seorang pelaku usaha yang mengikuti pelatihan tersebut di Pariaman, Rabu. (ANTARA/Aadiaat M. S)

​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat melatih 30-an pelaku usaha kecil menengah (UKM) di daerah itu untuk menjual produknya dalam jaringan atau daring guna mengatasi sulitnya memasarkan produk di masa pandemi COVID-19.

"Pariaman merupakan kota wisata, jasa, dan perdagangan sehingga banyak warga menjadi pelaku usaha yang tentunya dituntut memiliki pemahaman dan kemampuan sesuai dengan perkembangan zaman," kata Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin saat sambutan pada Pelatihan Pemasaran Produk UKM secara Online di Pariaman, Rabu.

Namun saat ini pandemi COVID-19 mengakibatkan terjadinya penurunan kunjungan wisatawan dan berdampak pada omzet pelaku usaha sehingga pelaku usaha tersebut harus dapat menyesuaikan pemasaran produknya dengan perkembangan teknologi agar dapat bertahan.

Agar bisa bertahan maka pemasaran produk tidak saja dapat dilakukan dengan cara konvensional namun juga daring dengan memanfaatkan platform pasar daring baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta.

Ia menjelaskan dengan pemasaran produk secara daring maka jangkauannya tidak saja skala daerah namun bisa tingkat nasional dan bahkan internasional.

"Untuk itu maka mereka harus dilatih agar produk yang dipasarkan melalui daring tersebut terlihat menarik," katanya.

Ia menyampaikan produk makanan dan kerajinan asal Pariaman tidak kalah dengan daerah lain namun yang perlu diperbaiki yaitu kemasan agar pembeli tertarik membelinya.

"Oleh karena itu hari ini dilatih bagaimana cara memasarkan produk secara daring dengan bentuk yang menarik" ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan ada 7.839 pelaku usaha di daerah itu yang semua terdampak pandemi COVID-19.

"1.040 pelaku usaha dari 7.839 tersebut usahanya betul-betul terdampak sehingga sekarang berusaha kadang tidak," kata dia.

Untuk itu, lanjutnya pihaknya berupaya meningkatkan semangat pelaku usaha tersebut sehingga mau rutin kembali menjalankan usahanya.

Ia mengatakan pihaknya tidak saja melatih pelaku usaha tersebut dengan mendatangkan narasumber namun juga membimbingnya sehingga usahanya dapat berkembang kembali.