Kampus merdeka menguntungkan mahasiswa dalam memperoleh pengalaman yang berbeda

id UNP, FIP,kampus merdeka, mahasiswa, PTN

Kampus merdeka menguntungkan mahasiswa dalam memperoleh pengalaman yang berbeda

Pakar Pendidikan yang juga Wakil Dekan I UNP Dr. Hadiyanto. (ANTARA/Mutiara Ramadhani)

Padang (ANTARA) - Pakar Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) mengatakan program kampus merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan sangat menguntungkan bagi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman.

“Program kampus merdeka menguntungkan karena mahasiswa belajar itu perlu memperoleh pengalaman yang berbeda, jadi biar tidak monoton dari dosen yang bersangkutan saja,” kata Wakil Dekan I UNP Dr. Hadiyanto di Padang, Senin (21/9).

Ia menambahkan mahasiswa di satu program studi (Prodi) itu bisa dua sampai empat kali bertemu dosen yang itu juga, selama empat tahun tapi dengan mata kuliah yang berbeda.

Sehingga menurutnya agar tidak terjadi seperti itu makanya dengan adanya program tersebut, mahasiswa bisa belajar dengan dosen di luar dari kampusnya.

“Misalnya mahasiswa tahu bahwa di jurusan pendidikan diluar kampus ada profesor yang bagus dari UPI dan mahasiswa itu bisa belajar disana dan tinggal menyesuaikan jadwalnya saja apakah cocok atau tidak jumlah SKS nya,” ungkapnya.

Kemudian menurutnya yang lebih penting tentu mata kuliah itu atas dasar capaian pembelajarannya cocok atau tidak sebab ada nama mata kuliahnya agak berbeda tapi capaian pembelajarannya sama dan itu nanti bisa diakui.

Ia menambahkan supaya mahasiswa bisa belajar optimal maka mahasiswa bisa belajar langsung dengan profesor yang menulis buku kuliah tersebut yang mana buku itu juga dipakai oleh dosen-dosen di UNP. Sehingga mahasiswa punya pengalaman langsung belajar dengan profesornya melalui merdeka belajar itu.

“Sebenarnya program ini daya tariknya bisa menjadi lebih tinggi lagi kalau dilaksanakan bukan di masa pandemi sehingga mahasiswa boleh saja datang kesana seperti pada program Permata yang sudah jalan sekitar dua tahun ini,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa program Permata adalah program pertukaran mahasiswa tanah air nusantara yang mana misalnya mahasiswa PTN Wilayah Barat hanya boleh mengambil mata kuliah dari PTN Wilayah Tengah dan Timur.

Sedangkan pada program kampus merdeka mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar tiga semester diluar program studi yang mana satu semester di dalam kampus dan dua semester diluar kampus yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Ia mengatakan hingga saat ini mahasiswa yang sudah mengikuti program Permata dan Kampus Merdeka secara keseluruhan sudah ada di atas 60 mahasiswa.

Terkait program merdeka belajar, selain mengambil mata kuliah di luar Prodi mahasiswa juga dapat melakukan kegiatan diluar kampus seperti magang, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan dan proyek independen.