Realisasi PAD Kota Pariaman 2020 capai 64,24 persen

id berita pariaman,berita sumbar,pad

Realisasi PAD Kota Pariaman 2020 capai 64,24 persen

Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendapatan (BPKPD) Kota Pariaman, Sumbar Yudhistira Islami. (Antarasumbar/Aadiaat M.S.)

Terjadi penurunan realisasi dari tahun lalu karena pandemi COVID-19,
Pariaman (ANTARA) - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman, Sumatera Barat periode Januari hingga awal September 2020 mencapai Rp20,9 miliar atau 64,24 persen dari target yang ditetapkan saat refocusing atau efisiensi anggaran yaitu Rp32,5 miliar.

"Terjadi penurunan realisasi dari tahun lalu karena pandemi COVID-19," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pariaman, Buyung Lapau melalui Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendapatan (BPKPD) Pariaman, Yudhistira Islami di Pariaman, Rabu.

Ia menjelaskan penurunan tersebut karena pada masa pandemi COVID-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terjadi penurunan pendapatan baik dari hotel, restoran, maupun parkir.

Pada saat tersebut kunjungan objek wisata menurun sehingga berdampak pada retribusi parkir khusus, restoran serta bidang lainnya.

Meskipun pada Juni 2020 PSBB di Pariaman telah dihentikan sehingga sektor pariwisata dan ekonomi di Pariaman mulai membaik namun hal tersebut tidak bertahan lama karena terjadi peningkatan kasus COVID-19.

Ia merincikan untuk realisasi PAD dari pajak daerah di Kota Pariaman mencapai Rp6,71 miliar atau 72,76 persen dari target yang ditetapkan saat efisiensi anggaran yaitu Rp9,23 miliar.

Sedangkan untuk PAD dari retribusi Rp4,23 miliar atau 52,13 persen dari target yang diterapkan pada efisiensi anggaran yaitu Rp8,1 miliar.

"Sebelum diterapkan efisiensi anggaran target PAD dari pajak daerah mencapai Rp11,6 miliar lalu dari retribusi sekitar Rp23 miliar," katanya.

Selanjutnya dividen atas penyertaan modal pada Bank Nagari yaitu Rp7,24 miliar atau mencapai target yang ditetapkan.

Lalu realisasi untuk PAD lainnya yang sah yaitu Rp2,73 miliar atau 34,24 persen dari target yang ditetapkan pada efisiensi anggaran Rp7,97 miliar.

Ia menambahkan meskipun PAD tersebut tidak dapat terealisasi sesuai target namun pihaknya berupaya agar PAD dari PBB dapat terealisasi yang saat ini baru Rp4,23 miliar atau 55,13 persen dari target yaitu Rp2,2 miliar.***1***