Sumur yang menyemburkan gas terus dikunjungi warga, ada yang letakan kotak infak masjid di dekat lokasi

id berita padang,berita sumbar,sumur gas

Sumur yang menyemburkan gas terus dikunjungi warga, ada yang letakan kotak infak masjid di dekat lokasi

Warga mengamati sumur bor yang mengeluarkan api di Ranah Pesisir. (antarasumbar/Didi Someldi Putra)

Saya penasaran dengan fenomena alam ini, sehingga saya datang jauh-jauh ke sini,
Painan (ANTARA) - Sebuah sumur bor di Kampung Ampalu, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang diketahui menyemburkan gas pada Minggu (23/8) hingga kini terus ramai dikunjungi warga.

"Saya penasaran dengan fenomena alam ini, sehingga saya datang jauh-jauh ke sini," kata warga Kecamatan Lengayang, Saprianto di lokasi, Selasa.

Ia menyebutkan mengetahui adanya sumur bor yang menyemburkan gas dari media sosial Facebook dan selanjutnya kabar tersebut diikuti oleh dengan pemberitaan di beberapa media dalam jaringan.

Pengamatan di lokasi selain Saprianto juga terdapat beberapa warga lainnya yang datang silih berganti karena ingin melihat lokasi secara langsung.

Bahkan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh warga setempat, mereka meletakan kotak infak masjid di pintu masuk lokasi dan terlihat tumpukan uang kertas di dalamnya.

Di lokasi terlihat pengerjaan sumur bor yang belum selesai dan di samping sumur juga terlihat tulisan 145 meter sebagai isyarat bahwa kedalam sumur telah mencapai angka itu.

Uniknya, meski sumur belum selesai air telah terlihat keluar dengan sendirinya tanpa bantuan mesin penyedot dan lainnya.

Di lokasi juga tercium aroma gas, hanya saja tidak begitu ketara dan jika disulut dengan api maka seketika muncul api.

Sebelumnya, Kapolsek Ranah Pesisir, Iptu Andi Yanuardi menyebut sumur bor mengeluarkan aroma gas serta bisa menghidupkan api diketahui pada Minggu (23/8) oleh sejumlah pekerja.

Ia menambahkan dalam upaya meminimalkan timbulnya korban, pihaknya telah memasangi lokasi dengan garis polisi.

"Pemasangan garis polisi dilakukan untuk meminimalkan adanya korban, dan akan kembali dibuka apabila sudah ada pihak-pihak berkompeten yang menyatakan lokasi aman," ungkapnya.