Tanah Datar (ANTARA) - Festival budaya yang digelar generasi muda Batipuh patut diapresiasi karena menjadi inspirasi budaya Minangkabau
yang merupakan suatu tradisi berkembang di tengah masyarakat secara turun-temurun yang telah diakui terus dihidupkan.
"Pelestarian dan keberadaannya Batipuh salah satu menjadi percontohan, serta menjadi suatu kebanggaan bagi kita sebagai salah satu upaya melestarikan adat Minangkabau di kalangan generasi milenial," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Sabtu.
Hal ini dsampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs.H. Nasrul Abit DT. Malintang Panai membuka secara resmi even festival budaya Batipuh dengan tema "Baradaik Ka Batipuh Barajo Ka Pagaruyuang, Adaik Salingka Nagari" di Jorong Batang Gadih, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.
Kedatangan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit disambut gembira para Ninik Mamak Nagari Batipuh Baruah, yang dipelihatkan dengan tari pasambahan dan tari gelombang terdiri dari "silek, tari piriang, dan siriah carano".
Lihatlah setiap gerak dan makna tari pasambahan merupakan budaya) tradisional Minangkabau sebagai bentuk ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang baru saja sampai serta diiringi oleh musik tradisional Minangkabau seperti gendang tambua dan talempong.
Masyarakat Minangkabau yang memiliki filosofi masyarakat Minang "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Bahwa sesungguhnya Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah merupakan proses pergulatan antara Adat, Islam.
"ABS SBK bagaikan filosofi Ilmu Pengetahuan dimana dalam kerangka filosofis dalam memaknai ekstensi manusia sebagai Khalifatullah di dunia. Dimana manusia memainkan peran menjaga lingkungan alam, menjaga hubungan sesama dan taat sebagai ibadah kepada Allah SWT," ujarnya.
Wagub Sumbar juga menyebutkan sebagian masyarakat mengkhawatirkan budaya ini akan hilang akibat perkembangan zaman, tetapi daerah Batipuh ini tidak, disini tempat orang beradat yaitu di Kabupaten Tanah Datar.
Terkait Tanah Datar ini kental dengan adat dan budaya Minangkabau yang turun temurun dari orang terdahulu.
Dengan adanya festival budaya di Batipuh ini tentunya dapat menjadi contoh bagi generasi kedepan nantik.
"Indak lapuak dek hujan, indak lakang dek paneh", artinya kehidupan kekerabatan di Minangkabau, walau pun pengaruh dari luar datang begitu besar, namun karena ikatan adat yang kuat maka sistem kekerabatan tersebut tidak akan goyah, inilah yang harus dipertahankan", kata Nasrul.
Nasrul Abit mengajak generasi muda harus mempelajari tata cara bagaimana melestarikan adat ini, agar potensi lokal dapat dipertahankan terus menerus supaya tidak hilang terhadap perkembangan teknologi.
"Teknologi juga harus dikuasai yaitu mempunyai akar budaya sebagai cerminan orang Minang yang mempunyai budi pekerti, punya basa-basi, punya sopan santun juga karakter yang baik dibentuk oleh bidang keagamaan yang berpedoman dengan filsafat ABS-SBK," harapnya.
Berita Terkait
Supardi : Sumbar kehilangan sosok negarawan di diri Nasrul Abit
Minggu, 29 Agustus 2021 12:40 Wib
Selamat Jalan Nasrul Abit
Sabtu, 28 Agustus 2021 13:07 Wib
Mantan Wagub Sumbar Nasrul Abit meninggal dunia
Sabtu, 28 Agustus 2021 9:47 Wib
Gubernur Sumbar doakan kesembuhan mantan Wagub Nasrul Abit
Senin, 23 Agustus 2021 22:41 Wib
TASPEN serahkan tabungan hari tua mantan Wagub Sumbar
Selasa, 30 Maret 2021 13:49 Wib
Nasrul Abit langsung telpon Mahyeldi setelah gugatan ditolak MK
Selasa, 16 Februari 2021 20:22 Wib
MK juga tolak gugatan yang diajukan Cagub Sumbar Nasrul Abit-Indra Catri
Selasa, 16 Februari 2021 18:05 Wib
Jabatan berakhir, Wagub Sumbar titip pengentasan Mentawai dari daerah tertinggal
Jumat, 12 Februari 2021 10:12 Wib