Alex Indra Lukman: HUT RI ke-75, 404 titik di Sumbar masih tanpa signal telepon dan internet

id berita padang,berita sumbar,sinyal

Alex Indra Lukman: HUT RI ke-75, 404 titik di Sumbar masih tanpa signal telepon dan internet

Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman. (antarasumbar/Istimewa)

Era normal baru pada masa Pandemi COVID-19 merupakan tantangan yang harus segera diatasi dalam mewujudkan “Indonesia Maju” yang jadi tema HUT RI ke-75 pada 2020 ini,
Padang (ANTARA) - Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman mengatakan dalam perayaan HUT RI ke-75 sebanyak 404 titik di provinsi itu masih tanpa signal telepon seluler, hal ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah terutama dalam kondisi normal baru yang membuat ketergantungan akan internet meningkat.

"Era normal baru pada masa Pandemi COVID-19 merupakan tantangan yang harus segera diatasi dalam mewujudkan “Indonesia Maju” yang jadi tema HUT RI ke-75 pada 2020 ini," katanya melalui keterangan pers di Padang, Jumat.

Menurut dia kemajuan ini hanya dapat dicapai dengan lahirnya generasi bangsa yang terdidik sekaligus terlatih.

"Dunia pendidikan kita menghadapi tantangan cukup pelik di masa kenormalan baru ini,” ujar dia.

Menurut dia disaat normal baru ini pemerintah telah menetapkan pola pendidikan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menuntut kualitas sinyal telepon dan internet yang memadai.

Namun pada saat ini masih banyak daerah di Sumbar yang belum bisa mengakses sinyal telepon seluler dan internet secara baik.

Pemprov Sumbar mencatat terdapat 404 kawasan atau titik di Sumatera Barat yang tidak tersentuh sinyal telepon seluler atau "blank spot".

"Daerah tanpa sinyal ini tersebar di 94 kecamatan atau 251 nagari di Sumbar," kata dia.

Ia menilai kondisi ini akan menyulitkan siswa maupun guru, melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

“Masih belum jelasnya kepastian waktu pandemi Covid19 ini akan berlalu, maka akses internet plus sinyal telepon seluler, bagaikan ruang kelas belajar yang mutlak harus disediakan pemerintah,” tegas dia.

Ia mengatakan hari kemerdekaan pada Agustus ini, mesti dijadikan momentum untuk memerdekakan daerah 3T dari keterasingan sinyal internet.

Hal ini jadi sangat penting karena pendidikan adalah hak setiap anak Indonesia sehingga negara harus hadir mengatasi kendala pembelajaran jarak jauh terutama di daerah tak disentuh internet dan sinyal telepon seluler.

"Kendala ini mesti segera diatasi, daerah tak ada sinyal di Sumatera Barat ini tak hanya berada di daerah kategori Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Tetapi juga ada di daerah perkotaan," terang dia.

Salah satunya di Kota Padang, yang merupakan ibu kota provinsi Sumbar. Sejumlah titik di Kecamatan Pauh dan Lubukkilangan, sampai saat ini masih tidak tersentuh sinyal telepon seluler plus akses internetnya.

Pemerintah Provinsi Sumbar, mesti berkomunikasi aktif dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Sehingga percepatan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) bisa dilakukan di daerah kategori 3T tersebut.

"Khusus untuk daerah kategori non 3T, Alex berharap, pembangunan BTS melalui program Universal Service Obligation (USO) yang dilaksanakan BAKTI bisa jadi solusi cepat," tambah dia.