Pemkot Payakumbuh jadi objek penilaian pelaksanaan SPBE

id berita payakumbuh ,berita sumbar,pemkot

Pemkot Payakumbuh jadi objek penilaian pelaksanaan SPBE

Suasana pelaksanaan konferensi video antara BPK RI Perwakilan Sumbar dengan Pemkot Payakumbuh. (antarasumbar/HO)

Indonesia masih di bawah rata-rata dibanding negara tetangga seperti Thailand, Malaysia bahkan lebih rendah dari Vietnam,
Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatera Barat dipilih menjadi salah satu kota yang dijadikan sebagai objek penilaian pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di tingkat provinsi.

Kepala BPK RI Perwakilan Sumbar, Yusna Dewi melalui konferensi video, Senin, mengatakan Payakumbuh dipilih menjadi objek penilaian karena menjadi salah satu kota dengan tingkat penggunaan aplikasi SPBE yang cukup baik.

Oleh sebab itu, untuk mempersiapkan hal tersebut BPK RI perwakilan Sumbar melaksanakan audiensi terkait penilaian SPBE melalui konferensi video dengan Pemkot Payakumbuh.

Namun hingga saat ini pelaksanaan penerapan SPBE dirasa masih belum optimal. Saat ini, Indonesia mengalami ketertinggalan dengan poin EDGI 0.5285 yang masih dibawah rata-rata negara Asia Tenggara 0,5555.

"Indonesia masih di bawah rata-rata dibanding negara tetangga seperti Thailand, Malaysia bahkan lebih rendah dari Vietnam," kata dia.

Seperti yang telah dituangkan pada Perpu nomor 95 tahun 2018 sesuai arahan Presiden Jokowi, SPBE ditargetkan menjadi solusi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, serta akuntabel dengan mendorong pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan penilaian untuk melihat perkembangan serta mengidentifikasi masalah sehingga pemerintah dapat memfokuskan pelaksanaan serta evaluasi terhadap SPBE.

Sementara Asisten 1 Setdako Payakumbuh, Yoherman mengharapkan dengan partisipasi Pemko Payakumbuh ini dapat memberikan kontribusi untuk mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif dan inovatif di seluruh wilayah di Indonesia.

"Kami berterimakasih atas apresiasi dipilih menjadi salah satu kota yang dianggap memiliki kualitas penerapan aplikasi e-government yang baik," tambah dia.

Untuk itu, sambungnya agar bisa menciptakan pelayanan yang lebih efisien dan ekonomis pihaknya juga meminta bantuan dan bimbingan BPK kedepannya.***2***