Padang (ANTARA) - "Demam" sepeda yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 diyakini menjadi momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan kembali gelaran balap sepeda internasional berbalut pariwisata, Tour de Singkarak pada 2021.
"Popularitas bersepeda di era pandemi ini meningkat luar biasa. Ini momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan Tour de Singkarak," kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Sumbar Prof. Dr. Ir. H. James Hellyward, M.S.,IPU di Padang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini banyak sekali klub-klub dan komunitas bersepeda bermunculan. Mereka sangat potensial dilibatkan untuk memeriahkan Tour de Singkarak pada 2021, setelah vakum karena pandemi pada 2020.
Masyarakat yang terlibat secara langsung, tidak hanya sebagai penonton, diyakini akan bisa menghidupkan kembali gairah terhadap balap sepeda internasional kebanggaan Sumbar itu. Apalagi jika nantinya bisa memberikan dampak langsung peningkatan ekonomi kepada masayarakat terutama UMKM.
"Dengan demikian tujuan pelaksanaan Tour de Singkarak 2021 sebagai ajang balap sepeda juga menjadi lokomotif penggerak kebangkitan industri pariwisata pasca pandemi bisa terwujud," katanya didampingi Sekretaris Umum ISSI Sumbar, Budi Azwar.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial Hal tersebut ide untuk melibatkan klub dan komunitas sepeda itu akan menjadi pertimbangan untuk dilaksanakan pada TdS 2021. Kemungkinan klub dan komunitas bisa berpartisipasi di setiap start dan finish etape TdS.
Disamping itu rencana perluasan etape TdS ke Jambi dan Riau juga akan menjadi penyegar dalam TdS 2021. Hal itu sejalan dengan tagline TdS yaitu connecting sumatra.
"Sekarang Jambi sudah ikut. Riau sedang dijajaki. Jika jadi tiga provinsi jadi tuan rumah, untuk memudahkan koordinasi di tingkat pusat kita usulkan Kementerian Pariwisata kembali mengambil bagian dalam pengelolaan TdS yang sejak pelaksanaan tahun 2018 sudah sepenuhnya dikelola oleh Pemprov Sumbar," ujarnya.
Letak geografis Sumbar yang tepat di tengah-tengah pesisir barat pulau Sumatera dinilai sangat strategis sebagai grand start dan grand finish TdS yang rutenya bisa melewati berbagai provinsi.
Pada pertemuan tersebut juga dibicarakan waktu yang tepat untuk pelaksanaan dan juga rangkaian rute etape TdS 2021. Disepakati pelaksanaan TdS kedepannya harus lebih baik lagi dan bisa menjadi agenda pemulihan ekonomi berbasis sport tourism.
Ikut dalam pertemuan itu Sekretaris Dinas Taufik Ramadhan dan Kabid Pemasaran Hendri Agung (5/8/20). ***1***
Berita Terkait
Pelaksanaan Tour de Singkarak 2022 ditunda jadi 2023
Selasa, 5 Juli 2022 15:31 Wib
Pemkot jadwalkan MTB Tour de Pariaman akhir Maret 2022
Minggu, 20 Maret 2022 13:02 Wib
Gubernur : Tour de PDRI iven baru bukan pengganti TdS
Senin, 13 Desember 2021 10:02 Wib
TdS 2021 dibatalkan karena pandemi COVID-19, ini kata Kepala Disparbud Pariaman
Kamis, 9 September 2021 16:35 Wib
Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar rekomendasikan TdS 2021 ditunda
Jumat, 27 Agustus 2021 13:48 Wib
Ini alasan, Pesisir Selatan putuskan tidak ikut TdS Tahun 2021
Jumat, 27 Agustus 2021 7:00 Wib
Tour de Singkarak digelar lagi di 2021, objek wisata ini terpilih tempat star etape I
Jumat, 20 Agustus 2021 17:08 Wib
Tour de Singkarak 2021 adopsi sistem Olimpiade Tokyo
Kamis, 19 Agustus 2021 21:29 Wib