Baru 31 persen pengerjaan jembatan Kayu Gadang Padang Pariaman senilai Rp25 miliar

id Pariaman, Sumbar

Baru 31 persen pengerjaan jembatan Kayu Gadang Padang Pariaman senilai Rp25 miliar

Inspektur Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Hendra Aswara (kanan) sedang meninjau pembangunan Jembatan Kayu Gadang, Kecamatan Lubuk Alung. (Istimewa)

Parit Malintang (ANTARA) - Pengerjaan jembatan Kayu Gadang di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) dengan menggunakan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp25 miliar telah mencapai 31 persen.

“Hingga 26 Juli 2020 pengerjaannya sudah mencapai 31 persen dengan pengecoran satu tapak dan pilar dari empat pilar yang direncanakan,” kata Inspektur Kabupaten Padang Pariaman Hendra Aswara di Parit Malintang, Sabtu.

Sedangkan balok girder untuk jembatan tersebut, lanjutnya dipesan oleh pelaksana proyek jembatan itu dari Badan Usaha Milik Negara yang berada di Binjai, Sumatera Utara.

Ia mengatakan pihaknya akan terus mengawasi pengerjaan dan mengingatkan pelaksana proyek agar mengerjakan jembatan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Hal tersebut karena jembatan tersebut tidak saja merupakan akses jalan yang banyak dilalui oleh warga namun juga sebagai akses untuk menuju Stadion Utama Sumbar.

“Sesuai arahan Bupati Padang Pariaman, kami diminta terus memantau perkembangan pembangunan jembatan ini agar pekerjaan tepat mutu dan waktu,” katanya.

Selain meminta pelaksana proyek untuk menjalankan pembangunan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan pihaknya juga meminta agar para pekerja menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).

Sementara itu, Kepala Bidang Rehab Rekon Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat Yendri mengatakan jembatan Kayu Gadang dibangun dengan sistem beton prategang yang pengerjaannya dimulai April 2020 dengan panjang 100 meter dan lebar tujuh meter.

“Jembatan ini merupakan akses utama menuju Stadion Utama Sumbar yang dalam dekat akan digunakan untuk pembukaan MTQ Nasional pada November nanti,” kata dia.

Jembatan tersebut sebelumnya ambruk pada Agustus 2017 lalu namun karena daerah itu keterbatasan anggaran maka dana pembangunannya kembali diminta kepada pemerintah pusat melalui BNPB.