Untuk pastikan sehat dan benar-benar aman, petugas di Pasaman Barat periksa hewan kurban

id berita pasaman barat,berita sumbar,sapi kurban

Untuk pastikan sehat dan benar-benar aman, petugas di Pasaman Barat periksa hewan kurban

Petugas kesehatan hewan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar saat mendatangi lokasi pemotongan hewan kurban untuk memeriksa kesehatan hewan kurban, Jumat. (antarasumbar/Istimewa)

Pemeriksaan hewan kurban ini kami lakukan pada lokasi yang akan melakukan pemotongan hewan kurban,
Simpang Empat (ANTARA) - Petugas kesehatan hewan di Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan pemeriksaan hewan ternak untuk kurban di Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah.

"Pemeriksaan kesehatan terus kita lakukan hingga Jumat (31/7) ini untuk memastikan kesehatan ternak untuk kurban. Biasanya tiga hari kedepan masyarakat melakukan pemotongan," kata petugas kesehatan hewan Ari Mardatillah di Simpang Empat, Jumat.

Ia menambahkan setiap hewan ternak diperiksa supaya masyarakat yang melakukan kurban benar-benar aman konsumsi daging, sehat dan halal.

Menurutnya pemotongan hewan tidak boleh dilakukan secara siksaan. Saat pemotongan hewan kurban, pisau pemotong harus tajam dan teknik perebahan hewan akan disembelih harus sesuai prosedur yang berlaku.

"Pemeriksaan hewan kurban ini kami lakukan pada lokasi yang akan melakukan pemotongan hewan kurban," katanya.

Pihaknya akan mendatangi tempat lokasi penyelenggaraan pemotongan hewan kurban.

Kepada panitia kurban diharapkan untuk memberitahukan kepada petugas terkait hewan kurban.

Biasanya pemeriksaan hewan kurban di sekitar lokasi masjid, secara kelompok kurban ataupun kurban secara pribadi atau mandiri.

Ia menjelaskan pemeriksaan dilakukan antara lain melihat jenis kelamin hewan, bentuk tubuh sapi apakah ada yang cacat atau tidak, umur hewan yang dilihat dari gigi serta tanduk.

"Jika sudah dilakukan pemotongan kita lihat bentuk hati, serta daging hewan kurban tersebut," ujarnya.

Salah seorang pedagang sapi di Tongar Pasaman Barat, Deni Sumarsono mengucapkan terima kasih atas pemeriksaan hewan yang dilakukan.

"Saya sangat senang jika ada petugas yang datang melakukan pemeriksaan sapi sebelum sampai kepada pembeli karena pembeli tidak perlu ragu lagi untuk membeli ternak yang ada," jelasnya.

Menurutnya untuk saat ini omset penjualan sapi kurban menurun. Biasanya tahun lalu 40 ekor lebih, untuk tahun ini hanya sekitar 26 ekor saja. Penurunan ini mungkin terjadi karena efek COVID-19.

"Untuk kisaran harga ia mematok harga tergantung ukuran sapi. Dari harga Rp14 juta sampai Rp20 juta. Semua sapi yang dijual untuk kurban berjenis kelamin jantan," sebutnya. ***3***