Satpol-PP Payakumbuh patroli di Idul Adha untuk pastikan warga taati protokol kesehatan

id berita payakumbuh,berita sumbar,satpol pp,kurban

Satpol-PP Payakumbuh patroli di Idul Adha untuk pastikan warga taati protokol kesehatan

Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Untuk Idul Adha ini memang masjid-masjid di Payakumbuh telah dibolehkan untuk melaksanakan shalat Id, serta kurban,
Payakumbuh (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat akan melaksanakan patroli ke beberapa pelaksanaan shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban di daerah itu, untuk memastikan warga taati protokol kesehatan.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh Devitra di Payakumbuh, Kamis, mengatakan dalam patroli yang dilakukan tersebut, pihaknya fokus untuk mengingatkan pengurus masjid dan panitia kurban untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Untuk Idul Adha ini memang masjid-masjid di Payakumbuh telah dibolehkan untuk melaksanakan shalat Id, serta kurban. Tapi kami semaksimal mungkin akan memantaunya, apakah telah melaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan," jelasnya.

Ia menambahkan pihaknya akan menurunkan satu regu untuk melakukan patroli tersebut. Diakuinya, patroli tersebut tidak dilakukan ke seluruh lokasi, namun hanya beberapa titik.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Depi Sastra mengatakan dalam beberapa pekan terakhir pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait surat edaran Wali Kota Payakumbuh tentang protokol kesehatan saat pemotongan hewan kurban.

Ia menjelaskan beberapa aturan tersebut, yakni penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun dan air mengalir di lokasi pemotongan, petugas pemotongan dalam kondisi sehat, jumlah petugas dibatasi, petugas menggunakan baju lengan panjang dan alat pelindung diri.

Selanjutnya, pelaksanaan pemotongan hewan hanya boleh dihadiri oleh panitia pemotongan hewan dan peserta tidak dibolehkan untuk datang dan melihat proses pemotongan. Jika harus hadir, tetap patuhi protokol kesehatan.

"Serta, daging kurban diantar langsung ke rumah masing-masing. Sehingga tidak ada penumpukan atau kerumunan warga," sebutnya.

Selain itu, Depi juga mengimbau warga untuk segera melapor ke petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian, jika terdapat daging atau jeroan yang rusak.

"Petugas kami akan ada di kantor pada hari kurban itu, jadi kalau ditemukan jeroan dan daging yang rusak segera melapor. Agar kami dapat memastikan bahwa daging tersebut layak dikonsumsi," tambah dia. (*)