Kunjungan wisata ke Bukik Chinangkiek masih rendah saat normal baru

id Solok,Padang

Kunjungan wisata ke Bukik Chinangkiek masih rendah saat normal baru

Pengunjung dari komunitas sepeda Jurnalis Sepeda Sehat (JSS) di Bukik Chinangkiek Dream Park Kabupaten Solok Sumatera Barat (Istimewa)

Solok (ANTARA) - Pemilik destinasi wisata Bukik Chinangkiek Dream Park Kabupaten Solok Sumatera Barat Epyardi Asda mengatakan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tersebut masih rendah saat normal baru.

“Pandemi COVID-19 ini memiliki dampak besar bagi perekonomian termasuk pariwisata” kata dia di Solok, Minggu.

Menurut dia sebelum pandemi ini kunjungan ke destinasi terserbut mencapai ribuan orang per harinya dan untuk akhir pekan mencapai lima ribuan orang.

Ia mengatakan saat normal baru ini, destinasi Bukik Chinangkiek sudah mulai dibuka setelah ditutup sejak Maret 2020 akibat COVID-19.

Menurut dia tentu banyak kerugian yang diderita pengusaha pariwisata termasuk dirinya yang memiliki destinasi wisata seluas 30 hektare. Destinasi miliknya memiliki vila rumah kayu, tempat berkemah, 15 wahana permainan yang lengkap.

“Kalau dibilang rugi jelas rugi namun ini semua adalah wabah dan harus kita hadapi. Sejak tutup tentu tidak ada pemasukan dan kita tutupi biaya operasional dengan uang pribadi,” kata dia.

Menurut dia setelah masa normal baru, kunjungan ke Bukik Chinangkiek masih sepi dan belum ramai. Ada yang menginap di vila cuma saat akhir pekan saja.

“Wisatawan yang datang ke sini memang sebagian besar dari luar provinsi seperti Riau, Jambi dan lainnya,” kata dia.

Epyardi mengatakan akan terus menambah fasilitas Bukik Chinangkiek dan dalam waktu dekat ada dua wahana yang akan dibangun yakni Histeria dan Roller Coster.

Menurut dia kedua wahana itu masih dipesan dan kemungkinan bulan Oktober 2020 akan terpasang di sini. Ia mengatakan selama masih ada uang pribadi akan terus melengkapi fasilitas yang ada di sana.

“Semua wahana permainan yang ada di Dufan ada di sini bahkan "roller coster" yang di sini nanti akan lebih panjang dan memiliki jalur yang lebih mendatang. Investasi dua wahana tersebut mencapai 2.500 dolar Amerika Serikat,” kata dia.

Menurut dia hal ini semata-mata dilakukan untuk memajukan pariwisata Kabupaten Solok yang memiliki pemandangan alam yang indah. Dari Bukik Chinangkiek ini setiap orang dapat memandang langsung Danau Singkarak dari ketinggian dan hamparan sawah, kebun dan perbukitan yang indah.

“Saya ingin menjadikan destinasi ini menjadi yang terbaik, tidak hanya di Sumatera Barat tapi secara nasional,” kata dia.

Sementara itu belasan orang dari komunitas sepeda, Jurnalis Sepeda Sehat menginap di kawasan tersebut selama satu hari. Mereka menikmati keindahan alam dengan bersepeda dan menikmati wahana serta kuliner yang ditawarkan di sana.

Anggota komunitas sepeda Jurnalis Sepeda Sehat (JSS) Banua Siregar mengatakan dirinya datang bersama rekan-rekan jurnalis yang hobi bersepeda, kegiatan bersepeda sendiri rutin dilakukan setiap minggunya.

Menurut dia dalam menghadapi pandemi COVID-19 harus terus meningkatkan imun tubuh dan salah satu caranya adalah dengan bersepeda dan kegiatan olahraga lainnya.

“Biasanya kita bersepeda di Kota Padang saja namun kali ini berbeda. Kita menginap di sini dan menikmati bersepeda di kawasan Bukik Chinangkiek hingga di pinggir Danau Singkarak.Ini pengalaman yang luar biasa di sela-sela kegiatan sehari-hari,” kata dia.