Jelang laga MU kontra Leicester: MU lebih terbebani target tembus Liga Champions

id brendan rodgers,leicester,manchester united,liga inggris

Jelang laga MU kontra Leicester: MU lebih terbebani target tembus Liga Champions

Manajer Leicester City Brendan Rodgers ketika mendampingi timnya menghadapi Tottenham Hotspur dalam laga lanutan Liga Inggris tanpa penonton karena pandemi COVID-19 di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (19/7/2020). (ANTARA/REUTERS/POOL/Adam Davy)

Jakarta (ANTARA) - Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, menilai lawan mereka di laga pemungkas Liga Premier Inggris, Manchester United, memiliki beban yang lebih besar dalam persaingan menembus zona Liga Champions.

Leicester saat ini berada di urutan kelima dengan koleksi 62 poin, tertinggal satu poin dari MU dan Chelsea di atas mereka, dan kemenangan di Stadion King Power, Minggu (26/7), bakal mengunci langkah The Foxes ke Champions, tak peduli hasil Chelsea konta Wolverhampton.

Jika Chelsea kalah, maka MU dan Leicester cuma butuh hasil imbang untuk bersama-sama tampil di Liga Champions musim depan.

"Ada perbedaan mendasar, kami ingin ke Liga Champions, tapi klub sekelas Manchester United ada semacam kebutuhan untuk tampil di Liga Champions," kata Rodgers dalam komentar pralaga dilansir Reuters, Jumat.

"Jika anda berbelanja sebanyak mereka.. ada kewajiban untuk meraih hasil yang sesuai harapan. Kami ingin lolos, tetapi jika gagal, ini tetaplah musim yang bagus," ujarnya menambahkan.

Leicester menjadi penghuni tetap empat besar sejak September 2019, tetapi sejak musim dilanjutkan di tengah pandemi mereka terseok-seok bahkan kekalahan di laga terakhir melawan Tottenham Hotspur sangat mempengaruhi peluang lolos ke Champions.

Hal itu tidak lepas dari cedera yang membekap sejumlah pilar penting seperti Ben Chilwell dan James Maddison, tetapi Rodgers yakin bahwa para pemain yang ada tampil sangat bagus hingga memaksa persaingan berlangsung hingga laga pemungkas.

"Kami kurang beruntung bahwa di periode krusial harus kehilangan sejumlah pemain terbaik di liga ini," katanya.

"Tapi tak banyak tim yang bisa tampil relatif stabil tanpa mereka dan itu memperlihatkan bahwa pemain yang ada cukup bagus dan siap berjuang hingga detik terakhir," pungkas Rodgers.

Jika bisa ke Champions, itu akan menjadi penampilan kembali Leicester setelah tiga tahun.