Lagi, guru di Payakumbuh dinyatakan positif COVID-19

id covid-19 di payakumbuh,guru payakumbuh covid-19,covid-19

Lagi, guru di Payakumbuh dinyatakan positif COVID-19

Pemkot Payakumbuh mengumumkan tambahan satu kasus positif yang berprofesi guru. (ANTARA/HO)

​​​​​​​Payakumbuh (ANTARA) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat kembali mengumumkan tambahan satu kasus positif virus corona jenis baru atau COVID-19 yang berinisial EL (54) yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru di SMPN 3 daerah itu.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, Selasa menyebutkan guru tersebut dinyatakan positif COVID-19 setelah dilaksanakan tes usap hasil pelacakan dari guru berinisial MS yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif.

"Mereka sama-sama jamaah dari Masjid Muslimin, jadi kontaknya tidak di sekolah. Tapi dari kegiatan di luar sekolah," kata dia saat melakukan pertemuan melalui konferensi video.

Ia menyebutkan pasien EL (54) dinyatakan positif setelah melakukan tes usap sebanyak dua kali. Karena pada tes pertama hasil dari pasien tersebut adalah inklusif atau diragukan.

"Sampai saat ini kasus positif yang tercatat di Payakumbuh ada tiga. Sebelumnya ada satu lagi, tapi tidak termasuk ke kita tapi ke Kabupaten Limapuluh Kota," sebutnya didampingi Kadis Kominfo Jhon Kenedi.

Dengan bertambahnya kasus ini, Riza meminta agar seluruh masyarakat tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan dan tidak menganggap bahwa COVID-19 sudah tidak ada lagi.

Terlebih, sambung Riza, saat ini masih didapatkan masyarakat yang memberikan komentar-komentar negatif kepada pemerintah yang seolah-olah pemerintah menjadikan COVID-19 sebagai permainan.

"Kami tidak pernah bermain-main dengan pandemi ini. Kami serius menanganinya, malahan kalau keinginan kami tidak ada penambahan positif. Jadi jangan komentar negatif kalau tidak mau lagi membantu kami," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DKK Payakumbuh Bakhrizal mengatakan bahwa saat ini Payakumbuh telah memiliki klaster baru yang berasal dari guru berinisial MS.

"Ini yang dari awal kami takutkan, bahwa akan ada klaster baru. Untuk itu kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Agustion mengimbau agar seluruh guru untuk tidak menolak mengikuti tes usap. Setidaknya tes usap ini memberikan keyakinan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit.

"Sebelumnya memang ada beberapa guru yang dengan beberapa alasan tidak mau ikut tes. Sekarang kami minta untuk ikut, ini untuk kebaikan bersama," kata dia. (*)