Komisi III DPRD Sumatera Barat (Sumbar) mengajak warga Kabupaten Sijunjung menghidupkan koperasi untuk meningkatkan perekonomian saat pandemi COVID-19 di daerah itu.
Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Afrizal di Sijunjung, Jumat, mengatakan Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi koperasi berkembang dengan baik.
Ia menambahkan masyarakat Sijunjung sebagian besar merupakan petani, berladang dan pedagang. Jika dibandingkan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) maka jumlah tiga profesi diatas lebih besar.
Selain itu, di daerah ini tidak ada industri berat dan koperasi hendaknya menjadi alternatif menggenjot perekonomian masyarakat.
“Kita di Komisi III terus berupaya agar koperasi ini hidup di setiap nagari di Sumatera Barat dan meminta agar pokir anggota Komisi III untuk membuat program koperasi di masing-masing nagari di daerah itu,” jelas dia.
Sementara Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin mengatakan koperasi sebenarnya cukup berkembang di daerah itu namun hanya koperasi milik ASN.
“Khusus untuk koperasi ASN cukup berjalan bagus mulai dari simpan pinjam dan keuangan berjalan baik. Kita tinggal menggenjot yang ada di masyarakat,” lanjut dia.
Menurut dia yang menjadi kendala koperasi berkembang di daerah itu adalah tidak adanya rapat anggota tahunan (RAT) di setiap koperasi di daerah itu sehingga tidak berjalan.
“Badan usaha yang tidak ada RAT tentu tidak dalam kondisi baik dan ini yang coba kita hidupkan kembali,” ujar dia.
Selain itu, Pemkab Sijunjung menyediakan anggaran sebesar Rp2 miliar dalam bentuk modal bergulir yang diberikan kepada UMKM di daerah itu.
“Dana ini tentu dapat dimanfaatkan oleh petani dan peternak dalam mengembangkan usaha mereka dan menghidupkan koperasi,” kata dia
Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Afrizal di Sijunjung, Jumat, mengatakan Kabupaten Sijunjung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi koperasi berkembang dengan baik.
Ia menambahkan masyarakat Sijunjung sebagian besar merupakan petani, berladang dan pedagang. Jika dibandingkan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) maka jumlah tiga profesi diatas lebih besar.
Selain itu, di daerah ini tidak ada industri berat dan koperasi hendaknya menjadi alternatif menggenjot perekonomian masyarakat.
“Kita di Komisi III terus berupaya agar koperasi ini hidup di setiap nagari di Sumatera Barat dan meminta agar pokir anggota Komisi III untuk membuat program koperasi di masing-masing nagari di daerah itu,” jelas dia.
Sementara Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin mengatakan koperasi sebenarnya cukup berkembang di daerah itu namun hanya koperasi milik ASN.
“Khusus untuk koperasi ASN cukup berjalan bagus mulai dari simpan pinjam dan keuangan berjalan baik. Kita tinggal menggenjot yang ada di masyarakat,” lanjut dia.
Menurut dia yang menjadi kendala koperasi berkembang di daerah itu adalah tidak adanya rapat anggota tahunan (RAT) di setiap koperasi di daerah itu sehingga tidak berjalan.
“Badan usaha yang tidak ada RAT tentu tidak dalam kondisi baik dan ini yang coba kita hidupkan kembali,” ujar dia.
Selain itu, Pemkab Sijunjung menyediakan anggaran sebesar Rp2 miliar dalam bentuk modal bergulir yang diberikan kepada UMKM di daerah itu.
“Dana ini tentu dapat dimanfaatkan oleh petani dan peternak dalam mengembangkan usaha mereka dan menghidupkan koperasi,” kata dia
