Jakarta, (ANTARA) - Perusahaan beauty-tech Social Bella membagikan kiatnya untuk mendapatkan pendanaan di tengah pandemi COVID-19.
Beberapa di antaranya adalah terus adaptif terhadap perubahan dan kompetitif.
"Pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi keseluruhan bisnis secara global. Di industri kecantikan sendiri, ada perubahan perilaku konsumen yang harus kami respon secara cepat agar kami mampu melayani konsumen dengan tetap kompetitif," kata Co-Founder dan President Social Bella, Christopher Madiam melalui keterangannya, Jumat.
Christopher melanjutkan ada tiga perubahan perilaku pada konsumen yang mampu direspon dengan baik oleh Social Bella selama masa pandemi ini. Pertama adalah meningkatnya kebiasaan belanja online.
Meningkatnya kebutuhan pelanggan atas produk kecantikan dan perawatan diri di masa pandemi membuat Social Bella harus aktif dan adaptif untuk menerima perubahan dan memenuhi kebutuhan tersebut.
“Ini menghasilkan peningkatan organic traffic secara signifikan pada platform kami selama periode karantina. Kami juga mencatat rekor ukuran keranjang belanja tertinggi secara online di Sociolla berkat kepercayaan konsumen kami di tengah COVID-19,” kata Christoper.
Perilaku konsumen kedua yang mampu dijawab oleh Social Bella adalah meningkatnya konsumsi digital, dimana masyarakat cenderung menghabiskan waktu untuk mencari informasi dan menghibur diri secara daring.
Ketiga, menurut Christopher, perusahaan harus mampu memberikan solusi kepada konsumen yang memanfaatkan momen di rumah untuk merawat diri.
"Selama masa COVID-19 kami melihat banyak masyarakat yang menjadi lebih peduli akan kesehatan dirinya sehingga mereka cenderung mengganti pos belanja untuk make up menjadi skincare. Self-care di saat seperti ini sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini, Social Bella berhasil meraih 58 juta dolar AS dari perusahan investasi Temasek Holding Singapura, Pavilion Capital dan Jungle Ventures. Pendanaan pada putaran seri E ini semakin membuktikan peluang pasar industri kecantikan yang masih besar di kala COVID-19.
"Pengetahuan konsumen kami yang mendalam, dikombinasikan dengan pengalaman luas Temasek serta pengetahuan komprehensif Pavilion Capital dan Jungle Ventures akan peluang bisnis baru, memungkinkan kami untuk memberikan manfaat lebih bagi pelanggan kami melalui serangkaian produk dan layanan otentik yang semakin bervariasi,” pungkasnya. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat sambut baik peran Bank Nagari majukan pendidikan
Selasa, 20 Februari 2024 20:38 Wib
TikTok tanggapi aturan terbaru soal "social commerce"
Selasa, 26 September 2023 12:38 Wib
Program Social Security cara Pemkot Bukittinggi
Sabtu, 10 Juni 2023 13:39 Wib
Nasabah bank waspadai modus baru penipuan lewat social engineering
Rabu, 8 Maret 2023 9:22 Wib
Marak upaya penipuan perbankan, BRI imbau masyarakat jaga kerahasiaan data dan password
Sabtu, 11 Juni 2022 9:22 Wib
Lima ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang social media marketer menurut edutech Zenius
Kamis, 14 April 2022 8:09 Wib
Ministry plans to set up social stockroom in earthquake-hit W Pasaman
Sabtu, 26 Februari 2022 19:35 Wib
Minister Rismaharini visits children affected by West Pasaman quake
Sabtu, 26 Februari 2022 16:35 Wib