Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat memberikan pelatihan membuat rajutan dipadukan dengan produk olahan kulit bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) setempat.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 25 pelaku UKM yang memiliki produk rajutan dan tergabung dalam komunitas rajut.
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul saat membuka pelatihan tersebut di Padang Panjang, Senin, mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan menambah wawasan pelaku usaha dan meningkatkan nilai jual dari produk yang dihasilkan.
"Bagi yang memiliki keahlian membuat produk rajutan, kami harap pelatihan ini membantu meningkatkan keterampilan dan membantu menambah penghasilan," tambahnya.
Dalam masa normal baru sebagai dampak dari wabah virus corona jenis baru, pelatihan tersebut juga diharapkan dapat menumbuhkan kembali geliat usaha karena para perajin dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan produk baru.
"Meski kondisi pandemi COVID-19, semangat dan keseriusan pelaku usaha harus dijaga agar setelah pelatihan, ide-ide terus berkembang sehingga usaha terus berjalan," ujarnya.
Produk yang dihasilkan berupa perpaduan rajutan dan olahan kulit selanjutnya akan dipasarkan melalui iven-iven yang digelar pemerintah daerah, melalui galeri UMKM Padang Panjang dan pemasaran dalam jaringan di media sosial yang dikelola pemerintah setempat.
"Kegiatan ini bentuk perhatian pemerintah kepada pelaku UKM komunitas rajut agar dapat maju dan berkembang, menciptakan peluang usaha lalu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha mandiri," ujarnya.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 25 pelaku UKM yang memiliki produk rajutan dan tergabung dalam komunitas rajut.
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul saat membuka pelatihan tersebut di Padang Panjang, Senin, mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dengan tujuan menambah wawasan pelaku usaha dan meningkatkan nilai jual dari produk yang dihasilkan.
"Bagi yang memiliki keahlian membuat produk rajutan, kami harap pelatihan ini membantu meningkatkan keterampilan dan membantu menambah penghasilan," tambahnya.
Dalam masa normal baru sebagai dampak dari wabah virus corona jenis baru, pelatihan tersebut juga diharapkan dapat menumbuhkan kembali geliat usaha karena para perajin dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan produk baru.
"Meski kondisi pandemi COVID-19, semangat dan keseriusan pelaku usaha harus dijaga agar setelah pelatihan, ide-ide terus berkembang sehingga usaha terus berjalan," ujarnya.
Produk yang dihasilkan berupa perpaduan rajutan dan olahan kulit selanjutnya akan dipasarkan melalui iven-iven yang digelar pemerintah daerah, melalui galeri UMKM Padang Panjang dan pemasaran dalam jaringan di media sosial yang dikelola pemerintah setempat.
"Kegiatan ini bentuk perhatian pemerintah kepada pelaku UKM komunitas rajut agar dapat maju dan berkembang, menciptakan peluang usaha lalu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha mandiri," ujarnya.
