Balitbangtan kenalkan susu beras fortifikasi, baik untuk bumil

id balitbangtan,susu beras,susu beras fortifikasi,kementerian pertanian

Balitbangtan kenalkan susu beras fortifikasi, baik untuk bumil

Produk susu beras fortifikasi hasil inovasi Badan Litbang Pertanian

Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengenalkan salah satu inovasi berupa susu beras fortifikasi yang diakui memiliki kandungan zat-zat tertentu yang baik bagi kesehatan.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan susu beras fortifikasi tersebut memiliki antioksidan, asam folat, dan vitamin B2 yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan terutama balita dan ibu hamil.

"Bagi yang alergi susu sapi akan cocok mengonsumsi susu ini karena kandungan lemaknya sangat rendah," ujar Fadjry melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, inovasi tersebut merupakan salah satu terobosan dalam upaya pencegahan kekerdilan (stunting) pada anak. Balitbangtan juga sudah memiliki beras stunting yaitu Inpari Zink.

Dia menjelaskan kandungan asam folat tiap penyajian (250 mL) susu beras fortifikasi mencapai 599 µg yang mencukupi 150 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Asam folat berperan dalam pembentukan sel-sel otak, meningkatkan fungsi sistem syaraf, mencegah anemia pada ibu hamil, mencegah cacat lahir, berperan dalam pembentukan sel darah merah dan pertumbuhan anak, memperlambat penuaan dini, dan lain sebagainya.

Selain itu susu ini mengandung vitamin B2 (Riboflavin) sebanyak 600 µg yang mencukupi 37,5 persen AKG. Riboflavin sangat penting untuk mencegah pre-eklampsia pada ibu hamil, mencegah anemia, mencegah penyumbatan darah, mempertahan kadar kolagen sehingga meminimalkan kerutan pada kulit, serta banyak manfaat lainnya.

Susu beras fortifikasi yang dibuat dari beras hitam juga memiliki aktivitas antioksidan sebesar 773 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan susu kambing.

Zat antioksidan dari beras hitam ataupun merah berperan sebagai anti inflamasi, anti hipertensi, mencegah beberapa jenis kanker seperti kanker kolon, payudara, paru-paru, dan hati.
Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (kiri) dan Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry (dua dari kiri) mendengar penjelasan terkait susu beras fortifikasi dari peneliti Balitbangtan di Kampus Balitbangtan Bogor, Jumat (3/7/2020) (Antara/Badan Litbang Pertanian)


"Bahkan zat antioksidan dari beras hitam dapat mengurangi resiko penyakit jantung, diabetes tipe II, dan obesitas," katanya.

Karena khasiat dan nilai jual yang dimiliki, Fadjry berharap agar produk yang telah mendapat sertifikat paten sederhana dari Kementerian Hukum dan HAM itu dapat dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia.

Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke Kampus Penelitian Balitbangtan Ciamanggu Bogor, Jumat (3 /7) mengapresiasi pengembangan susu beras fortifikasi oleh Balitbangtan tersebut.

Dia berharap agar saat diluncurkan nanti, disiapkan pula rencana bisnisnya agar pengembangannya lebih mudah dilakukan oleh seluruh daerah.

"Saya mau saat diluncurkan kita siapkan paket kreditnya sehingga semua daerah bisa membuatnya. Jadi siapa yang mau mengembangkan produk ini tinggal ambil uang di bank," kata Syahrul.