Perajin lansia Pariaman tetap produktif di masa normal baru

id perajin sulaman,perajin rajutan,perajin lansia,pandemi covid-19

Perajin lansia Pariaman tetap produktif di masa normal baru

Seorang lansia perajin sulaman di Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumbar Musniar (76) sedang menyulam. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)

​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Perajin lansia di Kota Pariaman, Sumatera Barat tetap produktif di masa normal baru.

"Kami memiliki program untuk membina para perajin yang di dalamnya termasuk para lansia," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Pariaman Lucy Genius di Pariaman, Kamis.

Para lansia itu membuat rajutan dan sulaman yang dikerjakan di rumah masing-masing.

Dengan bekerja dari rumah, lanjutnya maka mengurangi potensi kelompok usai tersebut terpapar COVID-19 karena rentan terhadap virus itu.

Ia menyampaikan perajin rajutan maupun sulaman di Pariaman tersebar di sejumlah kecamatan di daerah itu.

Ia menyebutkan adapun penyebaran kerajinan di daerah itu yaitu sulaman kapalo samek di Kecamatan Pariaman Utara, bordiran di Pariaman Tengah, rajutan dan sulaman di Pariaman Timur, serta rajutan dan batik di Pariaman Selatan.

"Jadi kami membina perajin ini dan membantu pemasarannya," katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Nazifah menyebutkan jumlah lansia di daerah itu saat ini sekitar 3.000 orang dengan persentase produktif 40 persen.

Ia mengatakan pihaknya memberdayakan lansia di daerah itu melalui program Model Pengelolaan Lansia Responsif Gender Sehat Sentosa atau (Manula Regehasa).

"Jadi lansia di Pariaman diberdayakan dari berbagai profesi baik itu laki-laki maupun perempuan," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan kerajinan di daerah itu tidak saja dipasarkan Indonesia namun juga ke negara tetangga.

"Namun di masa normal baru ini kami mengarahkan penjualan kerajinan di Pariaman melalui daring agar pemasarannya bisa lebih luas," kata dia.

Sementara itu, salah seorang lansia perajin sulaman di Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara Musniar (76) mengatakan dirinya menyulam sebelum tidur pada malam hari.

"Daripada berdiam diri lebih baik beraktivitas yang menghasilkan," ujar dia.

Ia menambahkan setidaknya dalam sebulan dirinya dapat menyelesaikan dua sulaman uang yang didapatkan Rp400 ribu yang digunakannya untuk menambah tabungan.