UPK-PAPM Tiumang Dharmasraya serahkan 200 paket sembako untuk warga miskin

id dharmasraya

UPK-PAPM Tiumang Dharmasraya serahkan 200 paket sembako untuk warga miskin

Ketua UPK-PAPM Amrizal (tiga kanan), Ketua BKAN Safrizal (tiga kiri), Camat Tiumang Arwinta (dua kiri) saat membagikan sembako, di Kantor Camat Tiumang, Kamis (2/6). (ANTARA/Ilka Jensen)

Pulau Punjung (ANTARA) - Unit Pengelola Kegiatan Pengelola Amanah Pemberdayaan Masyarakat (UPK-PAPM) Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) membagikan 200 paket sembako untuk warga kurang mampu di daerah itu.

Ketua UPK-PAPM Kecamatan Tiumang Amrizal didampingi Sekretaris Neldawati di Pulau Punjung, Kamis, mengatakan bagi sembako untuk warga merupakan program bantuan sosial Rumah Tangga Miskin (RTM) yang setiap tahun rutin digulirkan.

"Jadi laba bersih dari unit usaha sebesar 15 persen dialokasikan untuk program sosial RTM," ujarnya.

Ia menjelaskan laba bersih unit usaha UPK-PAPM yang bergerak di bidang simpang pinjam tersebut pada 2019 mencapai Rp178 juta. Sebesar 15 persen atau Rp28 juta disepakati disalurkan kepada warga kurang mampu dalam bentuk paket sembako.

Ia menyebutkan paket sembako yang dibagikan berdiri dari telor, minyak goreng, beras, dan gula dengan nilai total per paket sekitar Rp156 ribu rupiah.

"Dalam hal pendataan kami berkerja sama dengan perangkat jorong, setiap jorong kami minta mengirimkan data masing-masing enam orang," ujarnya.

Sementara, Ketua Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Safrizal meminta manajemen kinerja pengurus dalam mengelola simpan pinjam terus dimaksimalkan setiap tahunnya.

BKAN sebagai lembaga pengawas berharap dengan kehadiran UPK-PAPM dapat membantu permodalan usaha masyarakat sehingga perekonomian dapat meningkat, kata dia.

"Kami juga minta pengurus untuk terus mengembangkan lembaga usaha dengan meminimalisir kemacetan pengembalian, karena apabila kemacetan ini tidak terjadi secara otomatis laba usaha meningkat, meningkatnya laba usaha kegitan sosial dan pengembangan usaha juga akan bertambah," ungkap dia.

Camat Tiumang Arwinta menambahkan UPK-PAPM sebelumnya bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM). Dulunya terdiri dari kegiatan fisik dan non fisik.

"Jadi setalah adanya dana desa kegiatan fisik tidak lagi di bawah PNPM, sehingga UPK-PAPM fokus pada kegiatan non fisik," ajarnya.

Ia berharap kehadiran UPK-PAPM dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di kecamatan itu.