Sering meluap, anggota DPRD Sumbar usulkan normalisasi Sungai Batang Bawan

id Sungai Batang Bawan,dprd sumbar

Sering meluap, anggota DPRD Sumbar usulkan normalisasi Sungai Batang Bawan

Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Syafril Huda sedang melihat jembatan darurat di Sitalang, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, Rabu (1/7). (ANTARA/HO)

​​​​​​​Lubukbasung (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Syafril Huda mengusulkan normalisasi Sungai Batang Bawan di Nagari Sitalang, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, dalam mengantisipasi banjir susulan di daerah itu.

"Normalisasi itu telah saya sampaikan ke Balai Sungai Wilayah V dan berharap bisa disetujui," katanya saat reses perorangan ke Nagari Sitalang, Rabu.

Menurutnya normalisasi itu sangat mendesak dilakukan untuk melindungi rumah warga di sekitar sungai dari air bah. Ini mengingat bahwa air sungai itu telah meluap sebanyak tiga kali yang mengakibatkan rumah warga terendam banjir dan merusak jembatan penghubung antara Batu Kambing Kecamatan Ampeknagari menuju Nagari Silareh Aia Kecamatan Palembayan pada awal 2020.

"Dengan adanya kejadian itu, saya turun ke lokasi untuk reses perorangan dalam menerima aspirasi masyarakat," katanya.

Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan Sumbar ini juga berharap Pemkab Agam segera membangun jembatan agar akses masyarakat kembali normal.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan penebangan hutan secara liar di daerah aliran sungai, karena dampakmya sangat besar.

Apabila melakukan penebangan di kebun, tanam kembali pohon tua berupa kayu-kayuan.

"Pihak berwajib memberikan tindakan tegas kepada pihak yang melakukan penebangan hutan, agar alam terjaga sehingha daerah itu terhindar dari banjir," katanya.

Sementara Ketua Kerapatan Adat Nagari Sitalang, Rustam Efendi menambahkan jembatan penghubung itu merupakan akses satu-satunya membawa hasil perkebunan.

Saat ini pemerintah dan masyarakat membangun jembatan darurat yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Di lokasi baru dibangun jembatan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan beresiko rusak apabila air sungai besar," katanya. (*)