Pasien umum mulai berdatangan ke RSUD Pariaman

id rsud pariaman,pandemi covid-19

Pasien umum mulai berdatangan ke RSUD Pariaman

Pegawai RSUD Kota Pariaman, Sumatera Barat yang dilengkapi alat pelindung diri sedang melayani pasien non COVID-19 di hari pertama dibukanya pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut pascaditatapkan sebagai rumah sakit rujukan khusus COVID-19. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)

​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Pasien umum atau non COVID-19 mulai berdatangan ke RSUD Kota Pariaman, Sumatera Barat untuk berobat di hari pertama dibukanya pelayanan pasca dijadikan sebagai rumah sakit rujukan khusus menangani pasien positif COVID-19 pada 4 Mei 2020.

"Sesuai dengan instruksi gubernur bahwa 1 Juli 2020 RSUD Pariaman sudah mulai melayani pasien non COVID-19," kata Direktur RSUD Kota Pariaman dr. Indria Velutina di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan meskipun di hari pertama semenjak ditutup pelayanan untuk pasien non COVID-19 pada 10 April 2020 namun intensitas pasien pada hari ini terbilang ramai.

Untuk mangatur kunjungan pasien ke RSUD Pariaman pihaknya menggunakan layanan rujukan dari Jaminan Kesehatan Nasional.

Pihak RSUD Pariaman juga telah membuat alur pelayanan yaitu di antaranya menerapkan protokol kesehatan COVID-19, satu pintu masuk, dan memasang kaca pembatas antara pegawai dengan pasien.

Bahkan, pihaknya melaksanakan tes usap kepada 400 pegawai kesehatan yang bertugas melayani pasien.

Hasil tes usap 270 dari 400 pegawai tersebut telah keluar dengan hasil negatif sedangkan sisanya masih dalam pemeriksaan.

Selain itu pihaknya telah memiliki labor untuk tes usap mandiri guna memeriksa sampel pasien COVID-19 di RSUD Pariaman.

Indria mengatakan meskipun RSUD Pariaman telah menerima pelayanan untuk pasien non COVID-19 namun fasilitas kesehatan itu tetap menerima pasien khusus COVID-19 yang lokasi perawatannya dipisahkan dengan ruangan lainnya.

Ia menyebutkan setidaknya 50 unit tempat tidur disediakan oleh RSUD Pariaman untuk pasien COVID-19 sedangkan tempat tidur untuk pasien umum yang disediakan sekitar 110 unit.

Namun jika terjadi lonjakan pasien COVID-19 maka seluruh ruangan di RSUD Pariaman difungsikan kembali untuk pasien yang terpapar virus tersebut.

"Sewaktu-waktu bisa dijadikan kembali untuk merawat pasien COVID-19 karena sebelumnya seluruh ruangan telah untuk menangani pasien yang terpapar virus tersebut," tambahnya.