Agam raih WTP keenam secara berturut-turut

id wtp,kabupaten agam,bpk ri

Agam raih WTP keenam secara berturut-turut

Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Badan Keuangan Daerah Agam, Ricka Moersiya (ANTARA/HO)

​​​​​​​Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk keenam kalinya secara berturut-turut dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI, dari 2014 hingga 2019.

Kepala Bidang Akutansi dan Pelaporan Badan Keuangan Daerah Agam, Ricka Moersiya di Lubukbasung, Jumat, mengatakan WTP itu diberikan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat, terhadap implementasi penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019.

Pemberian opini WTP kepada Pemerintah Kabupaten Agam, berlangsung di ruang rapat kantor Bupati Agam, melalui video conference, Kamis (25/6).

Penilaian itu dari laporan keuangan, pemeriksaan secara teknis, pemeriksaan dari anggaran dan lainnya.

Penghargaan ini diperoleh berkat dukungan yang diberikan seluruh organisasi perangkat daerah dalam pengelolaan keuangan.

"Ini berkat kerja sama yang kita lakukan dalam pengelolaan keuangan dan kita membuat WA group dalam membahas kendala yang dihadapi masing-masing OPD," katanya.

Bupati Agam Indra Catri mengucapkan terima kasih kepada BPK RI yang selama ini terus membimbing dan mengarahkan pemerintah dalam mengawal pelaksanaan anggaran keuangan daerah.

"Dengan bimbingan itu pengelolaan keuangan dan pelaksanaan program pembangunan di Agam dapat terwujud sesuai dengan peraturan perundang-undangan," katanya.

Predikat opini WTP yang berhasil diraih Agam, juga merupakan hasil kerja keras semua pihak baik eksekutif dan legislatif serta dukungan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola keuangan pemerintah yang baik.

Dengan raihan WTP ini, diharapkan dapat memotivasi semua pihak untuk lebih meningkatkan pengelolaan keuangan daerah dan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Dengan berturut-turut meraih WTP, kita tidak boleh cepat berpuas diri. Tetapi menjadikannya sebuah motivasi untuk lebih meningkatkan tata kelola keuangan dan pemerintahan yang baik ke depannya, sehingga Agam menjadi lebih baik lagi," katanya. (*)