Pemkot Solok akan realisasikan bantuan dampak COVID-19 tahap III

id bantuan dampak covid-19,bansos tahap III,kota solok

Pemkot Solok akan realisasikan bantuan dampak COVID-19 tahap III

Seorang warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan uang Rp600 ribu yang merupakan bantuan dari program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat akan tetap merealisasikan bantuan tahap III untuk masyarakat setempat, walaupun daerah itu telah dinyatakan aman dari COVID-19 atau termasuk zona hijau.

"Bantuan tersebut akan segera direalisasikan pada akhir Juni ini," kata Kepala Dinas Sosial Kota Solok, Zulfadli, di Solok, Rabu.

Ia menjelaskan terkait bantuan yang akan diberikan adalah berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu, dan jumlah itu disetarakan dengan bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah provinsi dan pusat.

Lanjutnya, berdasarkan data yang telah ada (penerima bantuan sebelumnya), jumlah calon penerima bantuan tahap III sebanyak 7.176 kepala keluarga (KK) dan jumlah tersebut berkemungkinan besar bertambah.

Menurutnya untuk lebih meminimalisasi masalah masyarakat yang terdampak COVID-19, maka bantuan itupun harus diberikan secara merata kepada masyarakat tanpa pengecualian.

Kemudian, bertambahnya jumlah penerima bantuan itu berdasarkan instruksi dari Wali Kota Solok yang menegaskan bahwa seluruh masyarakat yang berdomisili di Kota Solok adalah masyarakat Kota Solok walaupun tidak memiliki KK Kota Solok dan berhak menerima bantuan tersebut.

"Jadi yang dikatakan masyarakat Kota Solok itu adalah masyarakat yang tidak memiliki KK Kota Solok namun telah lebih dari enam bulan berdomisili di Kota Solok," ujarnya.

Bantuan itu dapat diterima berdasarkan pengajuan dari camat setempat ke OPD terkait, dan jelas melalui proses administrasi yang lengkap mulai dari RT, RW, dan lurah daerah mereka berdomisili.

"Masyarakat calon penerima bantuan itu harus bisa menunjukkan KK aslinya walaupun itu tidak KK kota Solok," ujarnya.

Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu laporan data lengkap terkait jumlah penduduk dari camat setempat, dan bantuan akan direalisasikan setelah seluruh jumlah masyarakat terakomodir.