Kunjungi Supreme Energy Muara Laboh, Wagub: yang demo dan keberatan silakan lihat hasilnya

id Supreme Energy Muara Laboh,Nasrul Abit,PLTP Muara Laboh,Solok Selatan

Kunjungi Supreme Energy Muara Laboh, Wagub: yang demo dan keberatan silakan lihat hasilnya

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit (kiri) mengunjungi Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh yang dibangun Supreme Energy Muara Laboh di Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Kab. Solok Selatan, Rabu (10/6) (ANTARA/Joko Nugroho)

Ini (Supreme Energy Muara Laboh) bisa contoh menjadi bagi masyarakat Sumbar. Hasilnya bisa dilihat masyarakat Sumbar yang demo dan keberatan (pengolahan panas bumi)
Padang Aro (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan keberhasilan Supreme Energy Muara Laboh dalam mengolah panas bumi menjadi sumber listrik di Kabupaten Solok Selatan harus menjadi contoh bagi daerah lain di provinsi itu yang memiliki potensi serupa.

"Ini (Supreme Energy Muara Laboh) bisa contoh menjadi bagi masyarakat Sumbar. Hasilnya bisa dilihat masyarakat Sumbar yang demo dan keberatan (pengolahan panas bumi)," katanya saat mengunjungi Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh di Pekonina, Solok Selatan, Rabu.

PLTP yang dibangun Supreme Energy Muara Laboh, sebutnya merupakan hasil dan karya putra Indonesia yang mampu menyerap tenaga kerja, memberikan sumbangsih dalam peningkatan ekonomi, masyarakat juga terperhatikan melalu tanggung jawab sosial perusahaan.

Sumbar, sebutnya saat ini butuh investasi agar bisa bangkit dan tidak tertinggal dari daerah lain. "Investasi Supreme Energy sekarang Rp9 triliun. Nanti tahap kedua sekitar Rp5 triliun. Dengan adanya Supreme, kita unggul dalam investasi," ujarnya.

Sumbar memiliki potensi panas bumi yang mampu menghasil 1.600 MW yang terdapat di 16 lokasi. Selain di Solok Selatan, saat ini yang mencoba dikembangkan berada di Solok dan Pasaman.

"Jika tiga ini jalan, ekonomi Sumbar bangkit," ujarnya.

Ia mendorong agar masyarakat lebih terbuka dengan masuknya investasi, khususnya pengolahan panas bumi, karena akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit kepada masyarakat daerah tersebut.

"Jangan lagi berpikir negatif, kita harus berpikir positif karena sudah ada yang sukses sehingga harus kita dukung," ujarnya.

Pembangkit Listrik Panas Bumi Muara Laboh yang mampu memproduksi listrik 85 MW telah beroperasi sejak 16 Desember 2019 dan memberikan suplai listrik di wilayah Sumatera bagian Barat.

Sementara itu Field Senior Representatif Supreme Energy Muaralabuh Yulnofrins Napilus mengatakan setelah sukses pada tahap satu, kini SEML memasuki tahap kedua dengan target produksi 65 hingga 70 MW.

"Tahap dua memasuki fase pembebasan lahan. Jika dengan pemerintah pusat dan PLN lancar mudah-mudahan tahap dua tahun depan sudah bisa kita mulai," ujarnya.

Dengan keberhasilan pada tahap satu, Supreme Energy Muaralabuh mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Solok Selatan dan pemerintah daerah atas dukungannya. "Saya harap dukungan terus diberikan untuk tahap kedua dan seterusnya," ujarnya.