SKIPM : Pengiriman hasil perikanan Sumbar menurun sejak COVID-19

id berita padang,berita sumbar,perikanan,menurun,covid-19,SKIPM padang

SKIPM : Pengiriman hasil perikanan Sumbar menurun sejak COVID-19

Petugas SKIPM Padang memeriksa hasil perikanan yang akan dikirimkan baik secara dometik maupun ke luar negeri (antarasumbar/Istimewa)

Tidak hanya ekspor yang berkurang namun juga pada pengiriman di dalam negeri,
Padang (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang mencatat pengiriman hasil perikanan dari Sumatera Barat (Sumbar) secara domestik ke daerah lain di Indonesia menurun akibat pandemi COVID-19 dalam tiga bulan terakhir.

Kepala Seksi Tata Pelayanan SKIPM Padang, Rini Sardi di Padang, Rabu, mengatakan tidak hanya ekspor yang berkurang namun juga pada pengiriman di dalam negeri.

Ia menambahkan pada Maret 2020 pengiriman masih tinggi bahkan dibandingkan Maret 2019 jumlah ini masih tinggi namun pada bulan April 2020 menurun dan pada bulan Mei terus menurun.

Ia menyebutkan SKIPM Padang mengeluarkan 440 sertifikat kesehatan perikanan sepanjang Maret 2020 dengan total 74.065 ekor atau 212.608 kilogram dengan nilai Rp15,2 miliar.

Sementara pada bulan April 2020 pihaknya hanya mengeluarkan 230 surat kesehatan perikanan untuk 82.921 ekor hasil perikanan dengan nilai Rp578 juta.

Sedangkan untuk bulan Mei 2020 hanya 134 surat kesehatan perikanan yang dikeluarkan untuk 34.173 ekor hasil perikanan hidup dan 1.029 kilogram non hidup dengan nilai Rp4,4 miliar.

Kenaikan nilai itu karena lebih banyaknya dikeluarkan surat kesehatan perikanan untuk produk udang lobster yang harganya jauh lebih mahal.

Ia mengatakan untuk dalam negeri hasil perikanan di Sumatera Barat dikirim ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Batam, Sibolga, Belawan, Denpasar, Pekanbaru, Dumai, Surabaya, Jambi, Kerinci dan lainnya.

Pada Maret 2020 sejumlah hasil perikanan berhasil dikirim adalah lobster hidup sebanyak 38.946 ekor atau 482 kilogram senilai Rp3,9 miliar. Kemudian ikan tenggiri segar seberat 51.320 kilogram dengan nilai Rp3,8 miliar, ikan layur segar seberat 27.861 kilogram dengan Rp1,3 miliar, ikan bawal segar seberat 9.870 kilogram senilai Rp929 juta.

Setelah itu ada ikan tongkol segar seberat 25.890 kilogram dengan nilai Rp906 juta, ikan layang segar seberat 41.540 kilogram senilai Rp831 juta, teripang kering seberat 1.546 kilogram dengan nilai Rp618 juta.

Kemudian gurita besar seberat 9.560 kilogram dengan nilai Rp430 juta, ikan kerapu segar seberat 1.372 killogram dengan nilai Rp411 juta, ikan reli kering seberat 17.743 kilogram dengan nilai Rp354 juta dan lainnya sebanyak 35.119 ekor atau 25.404 kilogram senilai Rp1,6 miliar

Sementara di bulan April 2020 pengiriman lobster sebanyak 40.901 ekor atau 89 kilogram dengan nilai Rp334 juta, kemudian ada ikan hias laut sebanyak 37.375 ekor dengan nilai Rp107 juta, ikan cupang sebanyak 138 ekor dengan nilai Rp63 juta dan 34 liter telur gurame senilai Rp3,9 juta.

Pada bulan Mei 2020 pengiriman lobster 20.995 ekor atau 45 kilogram dengan nilai Rp4,2 miliar sebanyak 71 kali pengiriman, kemudian ikan hias laut sebanyak 12.217 ekor dengan 19 kali pengiriman dengan nilai Rp61 juta, ikan cupang sebanyak 137 ekor dikirim sebanyak 26 kali dengan nilai Rp685.000 dan Tripang kering seberat 824 kilogram sebanyak delapan kali pengiriman