Kabupaten Solok kembali ke zona hijau, pasien ketiga COVID-19 sembuh setelah jalani tujuh kali tes swab

id Syofiar Syam,kabupaten solok,kabupaten solok terkini,berita kabupaten solok,berita sumbar,sumbar terkini,pasien covid-19 kabupaten solok,pasien covid-

Kabupaten Solok kembali ke zona hijau, pasien ketiga COVID-19 sembuh setelah jalani tujuh kali tes swab

Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok Syofiar Syam. (Ist)

Arosuka, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyatakan pasien ketiga COVID-19 inisial En (52) dari Nagari Surian akhirnya dinyatakan sembuh setelah menjalani tujuh kali tes swab.

"En (52) dinyatakan sembuh setelah hasil tes swab ke enam dan ketujuhnya dinyatakan negatif," kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok Syofiar Syam di Arosuka, Rabu.

Ia menjelaskan En (52) merupakan klaster dari satu keluarga yang positif COVID-19 di Surian. En adalah istri dari S (77) pasien pertama COVID-19 dari Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin.

"En sebelumnya dirawat di Semen Padang Hospital, pasien juga mempunyai riwayat penyakit lain. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh," ujarnya.

Sembuhnya pasien En berarti membuat Kabupaten Solok kembali ke zona hijau. Karena delapan pasien positif telah diketahui statusnya. Dua pasien meninggal dan enam pasien sembuh.

Rinciannya, lima warga Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, satu pasien asal Bukit Kandung, Kecamatan X Koto Diatas, dan dua pasien asal Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung.

Ia mengharapkan memasuki normal baru tidak membuat masyarakat lengah sehingga malah terinfeksi COVID-19.

Tatanan normal baru untuk pelonggaran pembatasan yang terjadi selama ini, seperti sebelumnya tidak boleh melakukan ibadah sekarang sudah boleh, namun harus sesuai protokol COVID-19.

Tempat wisata juga akan dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung dan kegiatan pasar masih akan dibatasi jamnya.

"Begitu juga kegiatan sosial budaya dan bidang lainnya sebelumnya dibatasi, sekarang sudah dibolehkan namun tetap memakai protokol COVID-19. Jangan sampai normal baru masyarakat malah tidak disiplin sehingga terinfeksi COVID-19," ujarnya. (*)