Normal Baru, Pariaman siapkan mekanisme pembukaan objek wisata

id Pariaman, Padang, Sumbar

Normal Baru, Pariaman siapkan mekanisme pembukaan objek wisata

Salah seorang anggota Polisi  sedang menghentikan wisatawan yang akan memasuki kawasan  wisata Kota Pariaman, Sumbar karena tidak menggunakan masker.   (ANTARA/Aadiaat M. S. ) (ANTARA/Aadiaat M. S. )

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mempersiapkan mekanisme pembukaan sejumlah objek wisata di daerah itu selama penerapan normal baru yang dimulai pada Senin (8/6).

"Kami telah mempersiapkan Peraturan Wali Kota terkait penerapan normal baru," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Sabtu.

Ia mengatakan peraturan tersebut merangkum sejumlah aspek mulai dari perindustrian, perdagangan, pendidikan, sosial dan agama serta pariwisata selama pelaksanaan normal baru.

Ia menyampaikan untuk di bidang pariwisata pihaknya menerapkan pembatasan jumlah kunjungan serta mewajibkan wisatawan menggunakan masker.

"Bagi wisatawan yang tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan masuk, jika sudah masuk sedangkan masker yang digunakan dilepas maka mereka akan kami minta ke luar dari lokasi wisata," katanya.

Pihaknya pun telah mempersiapkan sejumlah tempat cuci tangan yang diletakkan di gerbang masuk kawasan wisata maupun di dalam lokasi agar mempermudah wisatawan mencuci tangannya.

Ia menjelaskan dibukanya objek wisata di daerah itu karena selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar objek wisata di Pariaman ditutup sehingga mengganggu perekonomian warga padahal pendapatan di daerah itu bersumber dari sektor pariwisata.

Pihaknya menyebutkan pada pembukaan objek wisata di daerah itu Pemkot Pariaman mulai menerapkan tiket masuk yaitu Rp5 ribu per orang untuk dewasa dan Rp3 ribu untuk anak-anak.

Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman memasang pagar di seluruh jalan masuk objek wisata di daerah yang ditutup guna meminimalisir penyebaran COVID-19.

"Saat ini kan kita masih dalam rangka pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga agar tidak terjadi kerumunan maka objek wisata kami tutup dulu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pariaman Hendri di Pariaman.

Ia mengatakan dengan pemasangan pagar tersebut maka wisatawan tidak bisa memasuki kawasan objek wisata di daerah itu sehingga tidak terjadi kerumunan yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

Ia menyebutkan pemasangan pagar tersebut dilakukan oleh Satgas COVID-19 yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta polisi dan TNI.